Friday, 19 April 2024
HomeBerita24.917 Miskin Warga Bogor Timur Jadi Pertimbangan Ade Yasin 'Ngotot' Bangun Jalur...

24.917 Miskin Warga Bogor Timur Jadi Pertimbangan Ade Yasin ‘Ngotot’ Bangun Jalur Puncak 2

Bogordaily.net – Bupati mempertimbangkan perkembangan ekonomi 24.917 warga miskin di wilayah Timur daerahnya yang membuatnya ‘ngotot' melaksanakan pembangunan jalur Puncak 2.

optimistis Pembangunan Jalan Poros Tengah Timur atau Jalur Puncak 2 dapat mendongkrak perekonomian masyarakat wilayah Timur tersebut.

Dengan begitu, dapat menekan angka kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di lima Kecamatan wilayah Timur daerahnya.

Optimistis itu disampaikan Bupati saat menerima Kunker Komisi V DPR RI dalam rangka kunjungan spesifik, di Palm Hills Golf Club Babakan Madang, Kamis, 18 Maret 2021.

Ade menjelaskan bahwa, dari 5,45 juta Penduduk Kabupaten , sekitar 10,09 persen penduduk atau lebih dari 550 ribu penduduk yang tinggal di lima Kecamatan wilayah Timur.

Yaitu, Citeureup, Babakan Madang, Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur akan terdampak dari pengembangan jalur Puncak 2 tersebut.

Bahkan lebih dari 190 ribu penduduk di 18 desa akan mendapatkan akses langsung dari jalur Puncak 2 itu.

Tidak hanya itu, ada sekitar 24.917 penduduk miskin di lima Kecamatan Wilayah Bogor Timur, yang akan dilewati jalur Puncak 2. Terutama wilayah Kecamatan Sukamakmur dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yang mencapai 17.360 jiwa.

“Saat ini konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di wilayah tengah yaitu Babakan Madang dan Citeureup terutama disektor industri, konstruksi serta perdagangan dan jasa. Dengan adanya jalur Puncak 2 ini diharapkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bogor Timur terutama sektor pertanian di wilayah Kecamatan Tanjungsari dan Sukamakmur,” papar Bupati.

Menurutnya, wilayah Bogor Timur memiliki potensi alam seperti gunung, Rawa Gede di Desa Sirnajaya dan wisata alam Khayangan di Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur serta produksi pertanian yang melimpah.

Salah satunya adalah Kopi Robusta Van Catangmalang Winey. Kopi terbaik Kabupaten Bogor yang pernah meraih penghargaan di Paris dengan predikat ‘silver gourmet'.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata wilayah Bogor Timur pada 2018 adalah nol. Kini PAD sektor pariwisata Bogor Timur mencapai Rp10 miliar sejak diberlakukannya pembangunan Puncak 2 pada 2019.

“Pengembangan jalur puncak ini, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Bogor Timur. Jika perekonomian meningkat maka angka kemiskinan juga akan menurun,” ungkapnya.

Di sisi berkesinambungan, mengungkapkan, pengembangan jalur Puncak 2 diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Bogor Timur.

Mengingat IPM yang akan dilintasi jalur puncak 2 memiliki IPM cukup rendah seperti IPM Kecamatan Citeureup dibawah rata-rata IPM Kabupaten Bogor yaitu 70,65.

Lalu IPM Babakan Madang 65,49, Kecamatan Cariu 59,17, Kecamatan Tanjungsari 56,71 dan Kecamatan Sukamakmur dengan IPM tetendah yakni 52,23.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here