Bogordaily.net – Rutin berhubungan intim dengan suami memang bisa menjadi bumbu yang membuat pernikahan semakin mesra.
Tak hanya memberi dampak positif bagi romantisme rumah tangga, sering bersetubuh juga dapat meningkatkan kesehatan.
Lalu, bagaimana jika pasangan suami istri jarang bersetubuh? Ini tentu membuat kehilangan kesempatan mendapatkan manfaat-manfaat bercinta.
Selain itu, jarang berhubungan intim juga memberi dampak negatif untuk kesehatan fisik, mental, dan pernikahan. Apa saja dampaknya? Simak penjelasan di bawah ini.
Dampak pada Kesehatan Fisik.
Walau dampak negatifnya tidak langsung terasa, namun jarang berhubungan intim bisa memengaruhi kesehatan tubuh, seperti yang Anda ketahui, berhubungan intim merupakan “olahraga” yang menyehatkan tubuh.
Mengutip Medical News Today, ada penelitian yang menyebutkan beberapa manfaat bercinta, seperti meningkatkan fungsi sistem imun tubuh, mengurangi tekanan darah rendah, kadar stres, dan risiko penyakit jantung.
Pada wanita, rutin berhubungan intim dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Aktivitas ini dapat memperbaiki fungsi kantong kemih menjadi lebih kuat, sehingga risiko sering buang air kecil dan sulit menahan buang air kecil pun menjadi berkurang.
Pada pria, rutin berhubungan intim dapat mengurangi risiko kanker prostat, Menurut sebuah studi pada 2016, pria yang ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan, berrisiko lebih kecil mengalami kanker prostat dibandingkan pria yang hanya ejakulasi 4-7 kali per bulan. ketika suami istri jarang berhubungan intim, maka sama saja melewatkan beberapa manfaat tersebut.
•Dampak pada Kesehatan Mental.
“You need to get laid”, mungkin menjadi kalimat yang sering diucapkan orang lain ketika menghadapi orang yang mudah marah, tetapi memang banyak yang bilang kalau kurang berhubungan intim membuat seseorang jadi mudah marah.
Ini mungkin karena manfaat seks yang tak hanya baik bagi fisik, tetapi juga baik bagi kesehatan mental.
Seperti studi yang dilakukan pada 10.429 orang wanita dengan hasrat seksual rendah, di mana 27,5 persen dari mereka mengalami stres.
Rutin berhubungan intim juga diketahui dapat mengurangi stres dan cemas berlebih, ini karena munculnya hormon-hormon pasca seks yang bisa membantu memperbaiki mood.
•Dampak pada Rumah Tangga
Semakin sering bermesraan di ranjang, tentunya membuat pernikahan semakin “lengket” juga, karena hubungan seksual dapat membuat rumah tangga selalu harmonis dan mengurangi konflik.
Karena sebuah studi pada 2015 melaporkan bahwa rutin berhubungan seks merupakan indikator sebuah rumah tangga yang baik.
Diketahui juga bahwa rutin bersetubuh dapat meningkatkan kedekatan pasangan, memperbaiki komunikasi, dan menjaga rasa saling memiliki.
Pasangan yang jarang bersetubuh mungkin menjadi cemas berlebih mengenai hal-hal yang dapat menghancurkan hubungan pasangan tersebut. Mungkin mereka khawatir dirinya tidak menarik lagi, pasangannya menyukai orang lain, atau bahkan pasangannya sudah memiliki orang lain alias selingkuh.
Jika termasuk salah satu orang yang jarang bersetubuh dan mulai memiliki dugaan-dugaan negatif seperti yang telah disebutkan, maka perlu mencoba meningkatkan aktivitas seksual dengan pasangan.
Aktivitas seksual bukan berarti harus bersenggama, berpelukan, bercumbu, dan menunjukkan gerak tubuh penuh sayang juga termasuk aktivitas seksual yang baik bagi rumah tangga suami istri.***