Bogordaily.net – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 yang ada pada saat ini tidak akan sepenuhnya hilang sehingga kemungkinan besar akan menjadi endemik.
Pada konferensi pers virtual, Rabu 24 Februari 2021 WHO mengatakan hal tersebut.
Apa perbedaan pandemi dan endemik? Dilansir dari alodokter Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia.
Sedangkan penyakit endemik adalah penyakit selalu ada pada suatu daerah atau kelompok populasi tertentu.
Pada tahun 2020 ketua kelompok penasihat strategis dan teknis WHO, David Heymann mengatakan kepada media bahwa Covid-19 akan menjadi endemik.
“Virus corona (Covid-19) sudah ditakdirkan menjadi endemik, bahkan saat vaksin mulai diluncurkan,” kata Profesor David Heymann.
Hingga saat ini status virus Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 masih dikatakan pandemi.
Dilansir dari The Guardian pada Desember 2020 Heymann yang merupakan seorang ahli epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan bahwa tampaknya Covid-19 akan menjadi endemik seperti virus empat virus corona lainnya.
“Tampaknya takdir SARS-CoV-2 (Covid-19) adalah menjadi endemik, seperti halnya empat virus corona manusia lainnya, dan akan terus bermutasi saat berkembang biak di dalam sel manusia, terutama di area dengan penerimaan yang lebih intens,” ucap Heymann.
Kepala program kedaruratan WHO, Dr Mike Ryan mengatakan bahwa keberadaan vaksi bukan jaminan untuk memberantas penyakit menular.
“Keberadaan vaksin, bahkan dengan efikasi tinggi, bukanlah jaminan untuk memberantas atau memberantas penyakit menular. Itu adalah standar yang sangat tinggi untuk kami lewati,” tutur Ryan.***