Saturday, 20 April 2024
HomeNasionalEkonomi Indonesia Semakin Merosot, Rizal Ramli: Pompa Daya Beli Masyarakat

Ekonomi Indonesia Semakin Merosot, Rizal Ramli: Pompa Daya Beli Masyarakat

Bogordaily.net – Ahli Ekonom Indonesia Rizal Ramli (RR), menyatakan akibat keterlambatan pemerintah dalam mengantisipasi dampak pandemi, Indonesia semakin merosot akibat pandemi Covid-19.

juga mengatakan masyarakat dan pelaku industri saat ini yang menerima akibatnya.

“Sebelum pandemi, Indonesia memang sudah merosot dan makin merosot akibat pandemi. Dan, yang paling terdampak tentunya Usaha Mikro Unit Menegah (UMKM), yang sudahlah bermodal kecil akhirnya makin tergerus karena daya beli masyarakat yang terus menurun,” kata Rizal dikutip dari Kedai Pena.

Ia menyebutkan, sebenarnya ada peluang untuk memperbaiki saat ini, dengan mengandalkan UMKM.

“Bercermin dari negara yang sudah mulai recovery, yaitu Cina, Turki dan India, yang kebijakannya itu sangat sederhana. Yaitu, memompa daya beli masyarakat menengah ke bawah dan beri kesempatan pada untuk bangkit,” ucap mantan Menko Maritim ini.

Dengan memompa daya beli masyarakat dan menciptakan kebijakan yang tepat bagi , maka perekonomian Indonesia akan mulai mengalami perbaikan dan kembali seperti semula.

“Bantuan tunai diberikan pada masyarakat menengah ke bawah, tentunya dengan basis data yang tepat, agar masyarakat golongan menengah ke bawah yang jumlahnya besar ini dapat membelanjakannya hingga ekonomi bisa hidup dan berkembang,” ujarnya.

Jangan terbalik, lanjutnya masyarakat menengah ke bawah ini makin ditekan dengan kebijakan yang membuat daya beli mereka makin menurun.

“Jangan juga pemerintah berkeras untuk melanjutkan berbagai proyek besar yang memakan banyak biaya. Yang seharusnya biaya tersebut bisa dialihkan untuk membuat bisa terus beroperasi dan menimbulkan efek ekonomi,” ujarnya, lebih lanjut.

Rizal menegaskan, jika pemerintah ingin memulihkan ekonomi, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan daya beli masyarakat dan membuat tetap bergerak.

“Kalau memang ini punya utang, lakukan restrukturisasi utang. Sehingga pihak perbankan bisa mendapatkan uang tunai dari pelunasan utang, lalu memutarnya dalam bentuk pembiayaan. Sementara, bisa keluar dari kredit macet, lalu mengajukan pembiayaan baru. Artinya, ada pergerakan kan di sini,” pungkasnya. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here