Bogordaily.net – Seorang aktivis anti-pemerintah di Thailand, Chaiamorn “Ammy” Kaewwiboonpan (32) ditangkap polisi sempat lantaran dituduh membakar foto Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, pada Rabu 3 Maret 2021.
ADVERTISEMENT
Chaiamorn didakwa di bawah hukum lese majeste dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Serta pembakaran dan pelanggaran terhadap properti pemerintah.
ADVERTISEMENT
Pada konferensi pers, kepala polisi Bangkok, Pakapong Pongpetra mengatakan bahwa mereka memiliki saksi dan bukti dari ditangkapnya Chaiamorn.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki saksi dan bukti forensik,” kata kepala polisi Bangkok Pakapong Pongpetra pada konferensi pers.
Pakapong pun menambahkan Chaiamorn bukan satu-satunya orang yang dicurigai terlibat.
Chaiamorn menerima perawatan medis di rumah sakit karena cedera yang tidak terkait dengan penangkapannya, kata polisi.
Pengacara dari Chaiamorn, Sasinan Thamnithinan, mengatakan dia akan diberikan akses setelah polisi mengambil pernyataan dari kliennya tersebut.
Protes berbulan-bulan yang dipimpin pemuda terhadap pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang didukung militer tahun lalu.
Juga melanggar tabu tradisional dengan menyerukan reformasi monarki yang kuat.
Setidaknya 61 orang kemudian telah didakwa dengan lese majeste, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh kelompok bantuan hukum Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand.
Empat dari mereka adalah pemimpin protes terkemuka yang saat ini berada di penjara menunggu persidangan.
Pembakaran foto Raja Thailand itu terjadi pada hari yang sama, beberapa jam sebelum pengunjuk rasa berbaris di pangkalan militer Bangkok.
Yang bertujuan untuk menyerukan kepada raja agar menyerahkan kendali langsung atas unit militer yang dipindahkan kepadanya pada tahun 2019 oleh pemerintah Prayuth, seorang mantan panglima militer.
Polisi menggunakan peluru karet terhadap pengunjuk rasa yang dipimpin pemuda untuk pertama kalinya pada hari Minggu, serta gas air mata dan meriam air. ***