Bogordaily.net – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno menjelaskan kronologi kasus satu warganya yang terkena virus Corona B117, varian baru dari Covid-19, adalah seorang tenaga kerja Indonesia di Afrika.
Menurut Sri Retno, sebenarnya kasus virus Corona B117 tersebut adalah kasus lama, yakni sejak 1 Februari 2021. Saat itu warga tersebut baru saja kembali dari Afrika.
Ketika sampai Jakarta sempat dilakukan tes dan dinyatakan positif virus corona.
“Jadi pasien ini memang bekerja di luar negeri sudah puluhan tahun dan kebetulan pulang ke Indonesia di tanggal 31 Januari bekerja di negara Afrika, kemudian dari tanggal 1 Februari sampai di Indonesia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno kepada wartawan, Kamis 18 Maret 2021.
Retno menjelaskan, sesuai prosedur kedatangan pasien dari luar negeri dilanjutkan test swab PCR dan ternyata hasilnya positif.
Kemudian yang terpapar virus B117 sudah menjalani isolasi mandiri di wisma atlet, lalu 10 hari kemudian pasien OTG ditanggal 13 Februari kembali karena dinyatakan sembuh kembali ke Bogor.
Warga tersebut selama di Bogor masih melakukan karantina mandiri di rumahnya selama dua hari.
Ia tidak kontak dengan keluarga dan hasil rapid anti gen hasilnya negatif. Kemudian baru interaksi dengan anggota keluarga pada tanggal 27 Februari 2021 dengan test PCR sudah negatif.
Lalu tanggal 1 Maret pasien sudah kembali lagi ke tempatnya bekerja di Afrika.
“Ternyata dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes, melakukan secara acak pasien atau warga yang dari luar negeri yang hasil PCR nya positif dilakukan genom squensing pemeriksaannya dilakukan secara sampling acak kebetulan acaknya kena si warga Bogor,” kata Retno.
Selanjutnya, kata Retno, baru diketahui publik secara luas pada tanggal 13 Maret 2021.
Padahal orang tersebut tanggal 1 Maret sudah kembali lagi ke tempatnya bekerja di Afrika.
Kemudian diinformasikan pada tanggal 13 Maret tim surveilance baru melapor ke Dinkes. Lalu bersama-sama melakukan penyelidikan epidemologi, tracing dan testing kontak erat satu rumah.
“Ada 16 kontak erat dan sudah dilakukan swab dan testing dan sudah dilakukan di litbangkes,” jelasnya.
Retno menambahkan, saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan baik swab maupun genom squencing dari 16 kontak erat itu di litbangkes, kira-kira masih menunggu satu sampai dua minggu ke depan.
“Sekarang kita pantau di wilayah dengan surveilance dilibatkan juga dengan RW siaga,” terangnya.
Sementara, lanjutnya menyampaikan, untuk pasiennya sendiri sudah tidak ada gejala dan kasusunya kasus lama tapi tetap akan lakukan surveinlance aktif.
Retno menyampaikan, kini warga tersebut pulang enam bulan sekali yang sebelum pandemi pulang tiap satu bulan sekali.
Atas kasus ini, Dinkes Kota Bogor akan meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat.
Masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan atau patuh dengan protokol kesehatan, dimana pun jadi upaya pengendalian pencegahan dan dimana pun treatmnya sama.
“Varian covid 19 ini kan banyak sekali ya upaya pengendalian pencegahan sama saja, kita tetap meningkatkan surveilance pengamatan penyakit meningkatkan tugas tracing testing treatmen,” jelasnya.***