Tuesday, 15 April 2025
HomeBeritaJadwal Vaksin Kedua di Jabar Mundur, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Jadwal Vaksin Kedua di Jabar Mundur, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Bogordaily.net – Gubernur Ridwan Kamil menjelaskan soal mundurnya jadwal pelaksanaan kedua yang lebih dari dua pekan sejak penyuntikan pertama.

Ridwan menjelaskan, pemunduran jadwal itu merupakan keputusan medis.

Emil, sapaan akrabnya, berkata hal itu disebabkan perbedaan jenis yang disuntikkan kepada setiap orang.

“Ikuti saja sesuai panggilan itu pasti keputusan medis. Karena merek beda-beda, tumbuhnya antibodi juga beda-beda. Ada yang tumbuh 14 hari sudah ada, ada yang tumbuhnya 28 hari juga ada,” ucap Emil di Bandung, Selasa 23 Maret 2021.

Emil pun meminta revisi jadwal itu tak membuat masyarakat bingung. Sebab, keputusan tersebut sudah dibuat melalui pertimbangan medis.

“Contoh akan ada perintah dari WHO disuntiknya tiga kali untuk tertentu itu namanya booster. Dua kali antibodinya ada, tapi supaya panjang ada suntikan ketiga satu tahun setelahnya. Ini kan baru wacana di dunia ada teori begitu, jangan kaget kalau ada perubahan yang penting divaksinnya. Karena tidak mungkin pemerintah memutuskan hal yang tidak ilmiah,” jelas Emil.

Revisi jadwal suntik itu dialami sejumlah masyarakat yang sudah melaksanakan suntik pertama pada pekan lalu. Berkaca pada fenomena sebelumnya, kedua diberikan dalam waktu dua pekan. Namun kini sejumlah warga mendapat pemberitahuan lewat pesan singkat, kedua dilakukan 30 hari setelah pertama.

Dani (30), warga Sukajadi Kota Bandung mengatakan, ia sudah menjalani suntik vaksin pertama pada tanggal 18 Maret 2021. Lalu, pada 20 Maret ia mendapat pesan singkat jika jadwal vaksin kedua akan berlangsung pada 1 April 2021. Namun, pada 22 Maret 2021, ia mendapat pesan singkat yang isinya revisi jadwal vaksin kedua yang dilakukan 15 April 2021.

“Jadi saya dua kali dapat SMS, yang terakhir itu revisi jadwal vaksin kedua. Saya ada teman juga yang divaksin sepekan sebelum saya, jadwal vaksin keduanya berjarak dua pekan. Kalau saya hampir sebulan,” ucap Dani.

Ia mengaku tak mempersoalkan hal tersebut. Ia pun akan ikut jadwal yang diberikan pemerintah.

“Ya, nggak apa-apa sih. Cuma kan kalau orang lain dua minggu kok saya sebulan jaraknya. Saya ikuti saja aturan pemerintah,” jelasnya.

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here