Monday, 29 April 2024
HomeBeritaJubir Partai Demokrat Kubu Moeldoko : SBY dan AHY Bangun Narasi Menyesatkan

Jubir Partai Demokrat Kubu Moeldoko : SBY dan AHY Bangun Narasi Menyesatkan

Bogordaily.net – , menuduh bahwa SBY dan AHY membangun narasi menyesatkan.

Hak itu dikatakan Rahmad dalam yang dilakukan di Hambalang Sport Center, , pada Kamis 25 Maret 2021 pukul 13.00.

, mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membangun narasi yang menyesatkan.

“SBY dan AHY melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang menyesatkan,” ucap Rahmad.

Ia pun menyebutkan beberapa narasi menyesatkan yang dibuat oleh SBY dan AHY.
“antara lain menuduh pemerintahan Presiden Jokowi atau istana terlibat; menuduh Bapak membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat not for sale; menuduh kudeta terhadap Partai yang dilakukan orang luar; dan tuduhan-tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar,” tutur M Rahmat.

Ia pun mengatakan bahwa SBY dan AHY telah playing victim dan merasa menjadi pihak terzolimi.

“SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim, seakan-akan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan,” kata .

Rahmad mengatakan bahwa pernyataan yang beredar telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan bagi masyarakat.

“Pernyataan dan cara-cara yang tidak bertanggung jawab tersebut sungguh telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah tengah masyarakat, di saat kita dan pemerintahan Bapak Presiden Jokowi sedang bersungguh-sungguh dalam mengatasi pandemi COVID-19 dan sedang berusaha membangun kembali sendi-sendi perekonomian nasional,” ujar Rahmad.

Selaku Juru bicara ia mewakili Partai Demokrat kubu untuk meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan masyarakat atas kegaduhan yang ditimbulkan.

“Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi,” ucap Rahmad. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here