Thursday, 28 March 2024
HomeBeritaKudeta Militer Myanmar Mulai Dikhianati Polisi, Lebih 500 Personil Gabung ke Masyarakat

Kudeta Militer Myanmar Mulai Dikhianati Polisi, Lebih 500 Personil Gabung ke Masyarakat


Bogordaily.net
Kedeta militer atas kepemimpinan Aung San Suu Kyi kini mulai dikhianati polisi setempat dengan bergabung bersama barisan masyarakat.

Dikutip Bogordaily.net dari The Irrawaddy pada Minggu, 7 Maret 2021, Berbeloknya polisi dikabarkan karena aksi kekerasan yang telah menewaskan puluhan masyarakat sipil.

Militer tak segan menembaki para demonstran dengan gas air mata dan tindakkan lainnya.

Ratusan polisi meninggalkan pos mereka dan bergabung bersama rakyat dalam aksi melawan junta militer.

Pada Kamis, 4 Februari 2021 lebih dari 500 polisi meninggalkan posnya.

Jum'at 5 Februari 2021 setidaknya sebanyak 100 orang polisi lainnya menyusul bergabung dengan barisan rakyat.

Jumlah personil polisi yang mengundurkan diri pun dilaporkan terus bertambah secara signifikan.

Di wilayah Naypyidaw seorang kepala polisi cangang Khusus Tin Min Tun bergabung dalam gerakan membelot ke rakyat.

Dalam laman akun Facebooknya sang kepala polisi memberitahukan bahwa ia telah serita mengapresiasi para demonstran muda yang memimpin gerakan menolak .

Keikutsertaan Tin Min Tun ini membuat dampak besar bagi lingkungan kepolisian.

“Saya tidak mau lagi mengabdi di bawah rezim militer (). Saya telah bergabung bersama para pegawai negeri dalam gerakan pembangkangan sipil.” ucap Tin Min Tun

Seorang sumber mengatakan bahwa sejauh ini tak ada polisi yang ditangkap karena melakukan pembelotan.

Hanya dilakukan pembujukan agar mereka kembali, namun tak satu pun dari polisi yang membelot kembali ke pos mereka. Militer telah dikhianati Polisi.

Polisi yang melakukan pembelotan mengatakan bahwa mereka hanya akan mengikuti perintah dari pemerintahan terpilih dan sah.

Diketahui bahwa pada Sabtu 6 Maret 2021 malam pasukan militer melepas tembakan pada saat melakukan penggerebekan di kota utama Yangon, dan menangkap tiga orang di Kotapraja.

Keadaan di saat ini dalam kekacauan sejak militer mengambil alih pemerintahan setelah menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih Aung Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Masyarakat yang menolak kudeta melakukan protes dan mogok harian yang akhirnya mencekik bisnis serta melumpuhkan pemerintahan.

Ada protes sporadis di seluruh pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 dan media lokal melaporkan bahwa polisi menembakkan peluru gas air mata dan granat kejut.

Militer berupaya membubarkan protes di distrik Sanchaung di Yangon, kota terbesar di negara itu. Tidak ada laporan korban jiwa.

Dihari – hari sebelumnya pihak militer telah menewaskan sedikitnya 50 orang demonstran yang menolak kudeta militer .***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here