Friday, 22 November 2024
HomeBeritaMasa Lalu Diungkit, Militer Myanmar Hilang Kendali Tembaki 6 Demonstran Antikudeta Hingga...

Masa Lalu Diungkit, Militer Myanmar Hilang Kendali Tembaki 6 Demonstran Antikudeta Hingga Tewas

Bogordaily.net – Militer Myanmar kembali melakukan tembaki 6 demonstran antikudeta pada Sabtu, 13 Maret 2021 hingga tewas.

Militer Myanmar hilang kendali akibat demontrans sengaja mengungkit kematian seorang mahasiswa pada 1988 yang menjadi pemicu demonstran memberontak melawan junta.

Dilansir dari Reuters, seorang saksi mengatakan bahwa polisi melepaskan tembakan pada aksi duduk di Mandalay.

“Tiga orang tewas dan beberapa orang lainnya cedera ketika polisi melepaskan tembakan pada aksi duduk di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar,” papar seorang saksi mata.

Media lokal pun melaporkan bahwa satu orang tewas di pusat kota Pyay.

“Satu orang lagi tewas di pusat kota Pyay dan dua orang lainnya tewas akibat tembakan polisi di ibukota komersial Yangon semalam,” ucap laporan media lokal.

Kematian demonstran terjadi ketika para pemimpin Amerika Serikat, Australia, India dan Jepang bersumpah akan bekerja sama untuk memulihkan demokrasi Myanmar.

Kelompok advikasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan (AAPP) mengatakan bahwa saat ini jumlah kematian demonstran bertambah menjadi lebih dari 70 orang tewas.

“Lebih dari 70 orang telah tewas di Myanmar dalam protes yang meluas terhadap kudeta 1 Februari oleh militer,” ungap kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Demonstrasi pada Sabtu 13 Maret 2021 pecah setelah poster – poster menyebar ke media sosial mendesak masyarakat untuk memperingati kematian Phone Maw

Phone Maw ditembak dan dibunuh pasukan keamanan pada 1988 di tempat yang kemudian dikenal sebagai kampus Institut Teknologi Rangoon.

Myanmar ini berada dalam krisis sejak tentara melakukan kudeta dengan menggulingkan pemerintah terpilih Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Junta menahan Suu Kyi dan pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi dan membentuk junta junta yang berkuasa.

Sejak kudeta 1 Februari 2021 total korban tewas menjadi lebih dari 50 ketika militer mencoba memaksakan otoritasnya dan hampir 1.800 orang telah ditahan di bawah junta pada hari Minggu.

Serikat pekerja utama di Myanmar pun melakukan pemogokan untuk menekan ekonomi negaranya pada hari ini Senin, 8 Maret 2021, demi mendukung masyarakat dalam menentang kudeta. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here