Bogordaily.net – Suasana demonstrasi di Myanmar kembali ricuh setelah militer melepas tembakan pada saat melakukan penggerebekan Sabtu, 6 Maret 2021 malam di kota utama Yangon, dan menangkap tiga orang anti kudeta di Kotapraja.
Larut malam, penduduk mengatakan tentara dan polisi bergerak ke beberapa distrik di Yangon, lalu melepaskan tembakan.
Pihak keamanan militer Myanmar menangkap sedikitnya tiga orang anti kudeta di Kotapraja Kyauktada, kata penduduk di sana. Mereka tidak tahu alasan penangkapan itu.
Baca juga: Kudeta Memanas, Youtube Memblokir Permanen 5 Channel Propaganda Militer Myanmar
Baca juga: Diduga Tak Sepaham dengan Kudeta, 30 Polisi Myanmar Lari ke India
“Mereka meminta untuk mengeluarkan ayah dan saudara laki-laki saya. Apakah tidak ada yang akan membantu kami?. Bawa kami juga jika kamu ingin mengambilnya,” teriak seorang wanita ketika ayah nya yang berprofesi sebagai aktor serta saudara laki – lakinya yang dibawa pergi pihak militer.
Dikata seorang anggota parlemen yang sekarang dibubarkan, Sithu Maung dalam sebuah posting Facebook, tentara juga datang mencari pengacara yang bekerja untuk Liga Nasional Suu Kyi memperjuangkan Demokrasi (NLD), tetapi tidak dapat menemukannya.
Keadaan di Myanmar saat ini dalam kekacauan sejak militer mengambil alih pemerintahan setelah menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih Aung Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Masyarakat yang menolak kudeta melakukan protes dan mogok harian yang akhirnya mencekik bisnis serta melumpuhkan pemerintahan.
Ada protes sporadis di seluruh Myanmar pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 dan media lokal melaporkan bahwa polisi menembakkan peluru gas air mata dan granat kejut.
aksi polisi Myanmar itu untuk membubarkan protes di distrik Sanchaung di Yangon, kota terbesar di negara itu. Tidak ada laporan korban jiwa.
Dihari – hari sebelumnya pihak militer telah menewaskan sedikitnya 50 orang demonstran yang menolak kudeta militer Myanmar.***