Tuesday, 23 April 2024
HomeKota BogorDirut PDAM Tirta Pakuan Dukung Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen

Dirut PDAM Tirta Pakuan Dukung Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen

Bogordaily.net – Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Rino Indira bersama Wali Kota Bogor Bima Arya, menjalani awal untuk mendonorkan darah plasma konvalesen di Perumda Tirta Pakuan, pada Sabtu 13 Maret 2021.

Dirut Tirta Pakuan Rino Indira mengatakan, saat turut menjalani ia sudah dinyatakan negatif, dan bergegas pergi ke PMI.

“Ternyata belum ada alatnya, hari ini bisa berkumpul dan mendonorkan walaupun screening ketat sampai jam 12 siang,” kata Rino pada Sabtu 13 Maret 2021.

Rino mengatakan bahwa, ia tertarik dengan donor plasma sejak awal, hanya saja belum bisa.

Donor Plasma
Direktur Utama Tirta Pakuan Rino Indira saat menjalani screening awal untuk mendonorkan darah plasma konvalesen di Perumda Tirta Pakuan, pada Sabtu 13 Maret 2021. (Istimewa/Bogordaily.net)

“Sekarang kesempatan bisa donor dari orang-orang terpilih. Yang membutuhkan darah plasma 100 orang, dan satu pendonor bisa menyelamatkan tiga nyawa,” katanya.

Ia berharap kedepannya, PDAM Tirta Pakuan akan gencar melakukan sosialisasi melalui meda sosial.

“Yang paling penting bersama-sama mengkampanyekan, semua mengajak masyarakat penyitas Covid-19 untuk mendonor. Di saja ada 14 orang penyitas Covid-19, yang turut meramaikan donor,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya menjalani serangkaian pemeriksaan medis, sebelum dilakukan pengambilan darah.

“Covid-19 sering disebut musuh kita yang super jenius, virus Covid selalu ada yang baru, kalau menaklukan covid otomatis kita harus selalu berkreasi, inovasi dan belajar,” kata Bima.

Bima menjelaskan, setelah satu pekan dengan rekannya Ara Wiraswara menjalani pemulihan di RSUD Kota Bogor, paska terkonfirmasi positif Covid-19. Banyak hal baru yang dipelajari dari virus asal Wuhan, Cina.

“Saya belajar hal baru apa yang disebut dengan CT. Saya ingat, setelah seminggu diswab lagi, hasilnya negatif, sudah sujud sukur, besoknya diswab ternyata masih positif. Jujur stres, tapi disitu saya tahu CT, masih positif tapi CT-nya sudah 37,” katanya.

Donor
Wali Kota Bogor Bima Arya saat menjalani screening awal untuk mendonorkan darah plasma konvalesen di Perumda Tirta Pakuan, pada Sabtu 13 Maret 2021. (Istimewa/Bogordaily.net)

Bima menjelaskan, terjadi peningkatan pada nilai CT dirinya, karena pada awal dinyatakan positif hanya berkisar 20 CT.

“Beberapa minggu terakhir saya belajar tentang titer antibody. Banyak media yang bertanya, kapan divaksin? Saya mah siap saja, tapi saya layak tidak, divaksin? Muncul aturan pertama penyintas. Kemudian, ada aturan tiga bulan, ya siap. Konsultasi dengan dokter-dokter spesialis, kata mereka di cek saja keseluruhan,” paparnya.

Setelah melakukan pemeriksaan, diketahui antibody Bima Arya terbilang tinggi yakni diangka 197.

“Setelah dicek yang dikhawatirkan ada pengentalan, baru tahu dicek antibodynya 197, padahal sudah setahun (positif Covid-19). Saya telfon Kemenkes, gak usah, kasih saja ke yang lain,” katanya.

“Kemenkes melihat ada dua kemungkinan, pertama memang dari dulu kuat, ke dua reinfeksi lagi,” paparnya.

Plasma
Foto Bersama Direktur Utama Tirta Pakuan Rino Indira bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan yang lainnya, saat menjalani screening awal untuk mendonorkan darah plasma konvalesen di Perumda Tirta Pakuan, pada Sabtu 13 Maret 2021. (Istimewa/Bogordaily.net)

Bima menyebut, permasalahan yang dialami saat ini rendahnya peminat yang melakukan donor darah plasma.

“Karena memang belum paham, jadi tugas kita sama-sama membackup, kita viralkan, penyintas dibutuhkan, karena bisa menyelamatkan pasien Covid. 1 pendonor ditunggu 100 pasien,” katanya.

Disatu sisi, kebutuhan plasma konvalesen masih sangat banyak. Untuk itu, sosialisasi harus lebih gencar, agar para penyintas mau mendonorkan plasmanya.

“Saya minta digencarkan, kebutuhanya banyak. Lebih kepada dinas kesehatan, dengan Kominfo untuk menyebarkan ini. Terpenting, infonya sampai ke masyarakat, agar mau mendonor,” tutupnya.

Kegiatan ini digagas oleh relawan Temanco bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, UPTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor dan Radar Bogor. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here