Friday, 17 May 2024
HomeBeritaPuluhan ASN Pensiun, Pemkab Bogor Krisis ASN Pendidikan dan Kesehatan

Puluhan ASN Pensiun, Pemkab Bogor Krisis ASN Pendidikan dan Kesehatan

Bogordaily.net – Sebanyak 86 Aparatur Sipil Negara () Kabupaten Bogor, dipastikan bakal pensiun pada tahun ini. Mulai dari golongan eselon II B hingga eselon IV B.

Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor Nia Kusmardini mengatakan, untuk eselon II tercatat ada dua orang yang akan pensiun, yaitu Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Ronny Sukmana dan Asisten Administrasi Umum Yous Sudrajat.

Untuk eselon III A ada 13 orang yang akan pensiun. Yakni enam sekretaris dinas, tiga orang camat, satu orang Kabag Tata Pemerintahan pada Setda, satu orang Kabag Keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang dan satu wakil direktur pelayanan pada RSUD Ciawi.

Sementara enam orang sekretaris dinas diantaranya adalah Sekretaris Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kardenal, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Atis Tardiana, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Achmad Zaenudin, Sekretariat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ati Iravati Dewi, Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Wawan Setiawan Haryono dan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Yanti Gunayanti.

“Lalu untuk tiga orang Camat yang akan pensiun diantaranya adalah Camat Cibungbulang Yudi Nurzaman, Camat Cigombong Minarso dan Camat Rancabungur Ishak Mairu,” katanya.

Dengan banyaknya pejabat yang akan pensiun ini, sambungnya, proses lelang terbuka harus segera dilakukan. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan kapan lelang terbuka bakal dimulai.

Tak hanya itu wacana perekrutan melalui proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) juga diharapkan bisa menanggulangi kekurangan di Kabupaten Bogor.

“Semoga saja CPNS nanti bisa menutupi kebutuhan di Kabupaten Bogor. Sampai saat ini, kami juga masih menunggu kepastian formasi dan jadwal dari pusat,” ucapnya.

Hingga saat ini Bogor masih sangat membutuhkan pegawai untuk melayani masyarakat. Terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Untuk bidang pendidikan, Bogor masih sangat kekurangan. Dari 20 ribuan tenaga pendidik yang dibutuhkan, baru terisi 11 ribu. “Artinya kami masih kekurangan 9000 lagi,” singkatnya.

Sementara di sektor kesehatan, Bogor membutuhkan sekitar 5.200 orang, namun baru terisi sekitar 1.800 orang. Saat itu, kekurangan sekitar 3.300 orang, bisa ditutupi oleh Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang.

“Harapan kami tentu untuk kekurangan pegawai ini, dapat terpenuhi melalui seleksi nanti. Terutama tenaga pelayanan dasar. Namun kebijakan formasi menjadi kewenangan pemerintah pusat, dengan banyak faktor yang menjadi pertimbangan,” tutupnya.

Sumber : ayobogor.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here