Bogordaily.net – AC Milan harus bersusah payah mengejar pemuncak klasemen Serie A Inter Milan, yang sebelumnya menang mudah dari Genoa 3 – 0. Melawan tim kuat AS Roma di Stadion Olimpico Roma, Rossoneri berhasil pulang dengan tiga angka. Dengan demikian, peluang Milan untuk meraih scudetto masih terbuka lebar.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengungkap satu faktor kunci di balik kemenangan timnya atas AS Roma. Pelatih 55 tahun itu tidak ingin membuat fans Milan kembali kecewa dengan kekalahan.
Milan berjumpa AS Roma pada laga pekan ke-24 Serie A, Senin (1/3/2021) dini hari WIB. Rossoneri meraih kemenangan dengan skor 2-1.
Dua gol Milan dicetak Franck Kessie dan Ante Rebic. Sementara, Roma mendapatkan gol lewat aksi Jordan Veretout.
Hasil ini membawa Milan tetap berada di posisi kedua klasemen dengan 52 poin. Milan terpaut empat poin dari Inter Milan yang ada di puncak klasemen. Peluang meraih scudetto masih terbuka
Roma berada di posisi kelima dengan 44 poin.
Sebelum menang di kandang AS Roma, AC Milan berada dalam fase yang sulit.
Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan gagal menang pada empat laga terakhir. Salah satunya kalah dari 3-0 atas Inter Milan.
Rangkaian hasil buruk tersebut membuat fans Milan kecewa dan Stefano Pioli tidak ingin kembali gagal menang lawan Roma.
“Skuad kami masih sangat muda dan bertanggung jawab. Mereka menderita dalam dua minggu terakhir. Kami tahu, kami telah membuat kecewa para fans,” kata Stefano Pioli dikutip dari MilanNews.
“Kami telah berjuang untuk merespon rasa kecewa fans dan kami sudah bicara dengan lantang atas hal tersebut,” sambung pelatih berusia 55 tahun tersebut.
Stefano Pioli membuat beberapa perubahan. Alessio Romagnoli digantikan Fikayo Tomori di posisi bek tengah. Lalu, Alexis Saelamaekers menggantikan peran Samu Castilejo di posisi winger kanan.
Namun, bukan hanya perubahan starting XI yang membuat Milan menang secara taktikal. Stefano Pioli juga melakukan pendekatan yang berbeda secara taktik dan menyesuaikan dengan cara bermain Roma.
“Kami sedikit sabar ketika melakukan build-up, tetapi mereka punya pemain yang sangat cepat dan ketika kami menyerang, mereka bisa merebut bola dari kami di lini depan,” ulas eks pelatih Lazio tersebut.***