Bogordaily.net – Sikap antusias ditunjukkan warga yang akan divaksin dalam vaksinasi masal, yang sudah mulai dilaksanakan Pemerintah Bogor awal Maret lalu.
Sikap itu terlihat di lokasi yang menjadi tempat pelaksanan kegiatan, masing-masing di Puri Begawan, IPB Convention Center dan Bogor Senior Hospital.
Semua yang telah terdaftar, datang ke tempat vaksinasi yang diselenggarakan secara bergilir, kecuali mereka yang berhalangan.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui, warga antusias karena semakin banyak yang merasakan vaksin berhasil dan tidak ada efek samping.
“Kami pelajari data tenaga kesehatan yang terpapar tahun lalu dibanding jumlah nakes yang terpapar Covid-19 sejak pemberian vaksin ke-2 menurun drastis. Angka menunjukkan vaksin bekerja dengan efektif dan secara random yang sudah divaksin memeriksa antibodi, antibodinya naik,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, sasaran vaksin setelah para nakes kali ini cukup banyak, yaitu 1.751 orang di Puri Begawan dan di IICC Botani Square 1.670 orang yang rampung dalam satu hari.
“Sejauh ini tidak ada laporan efek samping. Paling ringan pegal, mengantuk, satu dua orang mengalami demam tapi minum paracetamol sembuh,” jelasnya.
Kelompok masyarakat yang menjalani vaksin kali ini antara lain para PNS dan pejabat, anggota DPRD, para guru dan dosen, wartawan, tokoh agama, atlet dan pekerja setor pariwisata.
Kelompok lain yang menjadi prioritas adalah para lansia dan para pedagang di pasar. Saat ini warga lansia yang sudah terdaftar sebanyak 61.178 orang.
“Nanti para lansia yang berada di zona-zona tinggi akan kami prioritaskan. Selain berbasis faskes, puskesmas dan rumah sakit, kami juga akan melakukan vaksinasi massal untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi,” kata Retno.
Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerjasama dengan Bogor Senior Hospital telah melaksanakan vaksinasi massal covid19 kepada sebagian lansia dan tenaga kesehatan.
Jumlah yang divaksin sebanyak 668 orang, terdiri dari 93 orang peserta Lansia dan 575 tenaga kesehatan. Para Lansia yang lain akan mendapatkan vaksin di Puskesmas dan rumah sakit lainnya di Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan 55.000 dosis vaksin untuk para lansia.
“Sudah ada arahan dari Kemenkes. Untuk itu, kami menerima 55 ribu untuk 27.500 orang untuk dua kali suntik.,” lanjut Sri Nowo Retno.
Pendaftaran vaksinasi lansia berbasis wilayah dapat dilakukan melalui RW kemudian ke kader Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dan Puskesmas berdasarkan nama dan alamat.
Sejauh ini Posbindu sudah mencatat ada 61.178 lansia yang terdata. Berdasarkan ketentuan awal Kemenkes, vaksinasi terhadap lansia harus dilakukan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau rumah sakit.
Selain itu, lanjut Retno, akan ada tiga tahap skrining yang akan dilaksanakan, yaitu tambahan skrining khusus untuk komorbid.
“Terkait waktu, saya sedang membuat konsep. Persiapannya nanti untuk faskesnya sendiri berbasis wilayah atau bisa juga dengan vaksinasi massal tentu juga dengan protapnya kita sediakan mini ICU,” tuturnya.
Sementara itu vaksinasi lansia melalui pelayanan drive thru, telah berlangsung di GOR Pajajaran Bogor.
Kegiatan pelayanan ini diselenggarakan Kementrian Kesehatan RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor dan Halodoc serta Gojek sebagai mitra.
Pelayanan vaksinasi ini akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Saat ini pos vaksinasi memiliki kapasitas sebesar 600 dosis per hari.
Target utama penerima vaksin kali ini masih menyasar masyarakat lanjut usia terdata di Kota Bogor yang berjumlah 61.000 jiwa.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin kembali mengapresiasi kolaborasi jangka panjang Halodoc dan Gojek dalam berkontribusi bagi program vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah.
“Kami berterima kasih atas dukungan Halodoc dan Gojek sebagai mitra resmi Kemenkes dalam program vaksinasi Covid-19 nasional. Seiring bertambahnya pos-pos pelayanan vaksinasi Covid-19 drive thru, masyarakat mendapatkan akses yang lebih luas, nyaman, dan aman untuk menerima vaksin,” ungkapnya.
“Saya juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan, keberhasilan kita menghadapi pandemi ini membutuhkan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, pihak-pihak swasta, dan juga seluruh rakyat Indonesia.” lanjutnya.
Bima Arya mengapresiasi dukungan Halodoc dan Gojek dalam membantu menyukseskan program vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor.
“Peranan teknologi seperti yang ditawarkan oleh Halodoc dan Gojek dalam menghadirkan layanan drive thru ini menjadi salah satu bentuk inovasi anak muda yang dibutuhkan oleh negeri ini, khususnya di tengah peperangan melawan pandemi Covid-19,” kata Bima.
Wali Kota Bogor ini juga mengucapkan terima kasih kepada Halodoc dan Gojek.
“Kami berterima kasih atas inisiatif yang dihadirkan Halodoc dan Gojek, yang memainkan peranan strategis dalam membantu Pemerintah Kota Bogor, untuk mencapai target kami memberikan vaksinasi bagi lebih dari 61.000 warga lansia yang terdata di tahap dua ini.” ucapnya.
Menanggapi pelayanan drive thru ini Sri Nowo Retno, mengatakan untuk dapat melayani target lansia di Kota Bogor saat ini, perluasan titik vaksinasi termasuk lewat metode drive thru memang diperlukan.
Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mengerahkan langsung puluhan tenaga vaksinator, dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab untuk melakukan skrining kesehatan, serta menanggulangi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
“Kami mengimbau masyarakat berusia 60 tahun ke atas dengan KTP Kota Bogor untuk memanfaatkan fasilitas dari Halodoc dan Gojek ini guna mendapatkan pengalaman vaksinasi yang lebih aman dan nyaman,” ajaknya.
Sementara itu, untuk para pedagang di pasar, pelaksanaan vaksinasi berlangsung sehari kemudian di gedung Blok F Pasar Kebon Kembang.
Jumlah pedagang yang akan divaksin berdasarkan data yang sudah dimasukkan, mencapai sekitar 7.734 pedagang. Semoga dengan antusiasme warga, vaksinasi berjalan sukses. Adv