Bogordaily.net – Pada penghitungan harian inveksi virus Covid-19 di India, pada Jumat jumlahnya melampaui 330.000 kasus. Akobatnya tim medis kewalahan oleh pasien.
Kementerian Kesehatan India mengatakan kematian dalam 24 jam terakhir juga melonjak ke rekor 2.263, sementara pejabat di India utara dan barat, termasuk ibu kota, New Delhi, memperingatkan sebagian besar rumah sakit penuh dan kehabisan oksigen, membuat tim medis kewalahan.
Infeksi harian mencapai 332.730, naik dari hari sebelumnya sebanyak 314.835, hal ini menjadikan India mencetak rekor yang melampaui angka AS 297.430 kasus baru yang ditetapkan pada Januari. Penghitungan AS sejak itu jatuh.
Delhi melaporkan lebih dari 26.000 kasus baru dan 306 kematian, atau sekitar satu kematian setiap lima menit, tercepat sejak pandemi dimulai.
Pada hari Rabu, 22 pasien meninggal di rumah sakit umum di negara bagian Maharashtra bagian barat ketika pasokan oksigen mereka habis karena tangki bocor.
“Ini suram. Sangat menyedihkan … ada kekurangan tempat tidur ICU yang ekstrim,” ucap menteri kesehatan negara bagian timur Chhattisgarh, T.S. Singh Deo, mengatakan kepada Reuters.
Singh Deo pun mengatakan akan hati-hati dan waspada untuk daerah pedesaan yang mana jika menyebar kesana maka akan semakin diluar kendali.
“Kami harus sangat berhati-hati di daerah pedesaan. Jika menyebar di sana, maka itu akan di luar kendali.” ucap Singh Deo.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan upaya terus menerus untuk meningkatkan pasokan oksigen, termasuk langkah-langkah untuk mengalihkan oksigen industri.
Modi meminta negara bagian untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan obat dan oksigen, serta berhenti menimbun dan memasarkan secara gelap.
“Setiap negara bagian harus memastikan bahwa tidak ada tangki oksigen, apakah itu dimaksudkan untuk negara bagian mana pun, yang dihentikan atau terdampar,” katanya seperti dikutip dalam sebuah pernyataan.
Oksigen medis dan tempat tidur menjadi langka, dengan rumah sakit besar memasang pemberitahuan yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki ruang untuk lebih banyak pasien dan polisi berusaha untuk mengamankan pasokan oksigen.
“Kami menyesal menginformasikan bahwa kami menangguhkan penerimaan pasien baru di semua rumah sakit kami di Delhi … sampai pasokan oksigen stabil,” kata Max Healthcare, yang menjalankan jaringan rumah sakit, di Twitter saat meminta oksigen.
Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan di Amerika Serikat, mengatakan seolah-olah tidak ada jaring pengaman sosial untuk orang India. ***