Bogordaily.net – Ibadah puasa di Bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam, namun bagi penderita Diabetes Melitus diperlukan beberapa persiapan sebelum puasa agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, pada penderita Diabetes Mellitus yang ingin berpuasa pada bulan Ramadhan disarankan untuk melakukan konseling mengenai kondisi kesehatan, nutrisi, dan aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh penderita Diabetes Mellitus ketika sedang berpuasa Ramadhan.
Puasa dapat menyebabkan perubahan metabolisme tubuh, disebabkan karena terjadi perubahan jumlah karbohidrat ataupun lemak yang dikonsumsi.
Pada penderita Diabetes Mellitus kadar gula darah dapat mengalami penurunan dengan baik, tetapi juga beresiko terjadi hipoglikemia, yang mengarah pada terjadinya penurunan kesadaran.
Tapi pada dasarnya penderita Diabetes Mellitus dapat tetap menjalankan puasa di Bulan Ramadhan, dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini untuk meyakinkan kondisi penyakit terkontrol dan menjalankan manajemen dan pemantauan dengan sebaik-baiknya.
Dikutip dari keterangan resmi NU, ada 6 tips berpuasa untuk penderita Diabetes Mellitus, yaitu :
1. Manajemen diri dapat dilakukan bila penderita memiliki kesadaran yang tinggi akan penyakitnya, dan ini bisa terjadi bila penderita mendapat edukasi yang komprehensif dari seorang profesional.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan puasa, pasien harus paham dulu kondisinya, paham apa yang harus dilakukan, paham apa yang harus dikonsumsi, dan tentunya informasi itu didapatkan dari tenaga medis profesional.
2. Melakukan pemeriksaan glukosa secara teratur. Pemeriksaan glukosa secara teratur dapat dilakukan dengan cara mandiri menggunakan alat pemeriksaan glukosa darah perifer, yang cukup akurat dan mudah pemeriksaannya.
3. Asupan nutrisi. Selama Bulan Ramadan terjadi perubahan pola diet, masalah asupan nutrisi yang paling sering terjadi karena porsi berlebihan di saat berbuka dan saat sahur, serta waktu tidur yang berkurang.
Nutrisi yang dikonsumsi sebaiknya merupakan karbohidrat kompleks, meningkatkan asupan cairan untuk memastikan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, meningkatkan asupan buah dan sayur sehingga menurunkan jumlah asupan lemak dan gula simpel yang dikonsumsi.
4. Melakukan latihan fisik. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan kurang lebih 2 jam setelah berbuka puasa. Aktitas sedang sampai berat sebaiknya dilakukan pada malah hari Ketika sudah diperbolehkan makan dan minum untuk mencegah hipoglikemia.
5. Penderita Diabetes Mellitus harus paham pada kondisi apa mereka harus segera berbuka puasa. Biasanya dokter akan memberikan informasi tanda dan gejala hipoglikemia kepada pasien, sehingga ketiga gejala itu muncul, penderita harus segera berbuka puasa.
6. Mengontrol kondisi penyakit dengan rutin mengkonsumsi obat anti diabetes yang telah digunakan selama ini. Tentunya aka nada penyesuaian dosis dan waktu konsumsi obat dan semuanya dapat dikonsultasikan terlebih dahulu.***