Bogordaily.net – Delapan orang anggota keluarga tewas setelah seorang pria menyerang dengan menembaki mereka saat sedang melaksanakan salat tarawih di masjid, provinsi Nangarhar, Afghanistan Timur.
Aksi penembakan anggota keluarga tersebut terjadi pada Sabtu, 17 April 2021 malam waktu setempat di kota Jalalabad.
Gubernur Nangarhar Ziaulhaq Amarkhil mengungkapkan pembunuhan itu terjadi karena sengketa tanah.
Diketahui, delapan orang tewas dan masih satu keluarga yaitu, lima saudara laki-laki serta tiga sepupu laki-laki.
“Penembakan itu terjadi pada saat tarawih. Ini adalah serangan yang ditargetkan dan informasi awal menunjukkan sengketa tanah adalah alasannya,” ucap Amarkhil kepada Al Jazeera.
Bentrokan atas sengketa tanah seperti ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Afganistan, aksi pertikaian berdarah sudah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi turun-temurun dalam siklus kekerasan.
Pada bulan April ini, sedikitnya enam anggota suku tewas serta hampir 20 orang lainya cedera akibat bentrokan bersenjata, atas masalah sengketa tanah di provinsi yang sama, bentrokan tersebut telah berlansung selama beberapa hari.
Aksi kekerasan bersenjata lainnya telah terjadi pada bulan lalu, dimana tiga karyawan wanita yang bekerja disebuah media ditembak mati di kota yang sama, Jalalabad, Afghanistan timur saat perjalanan pulang kerja.
Zalmai Latifi, direktur di stasiun tersebut, mengatakan mereka ditembak mati dalam dua serangan terpisah setelah meninggalkan kantor.
“Mereka semua sudah mati. Mereka akan pulang dari kantor dengan berjalan kaki ketika ditembak, ”kata Latifi dilansir dari Al Jazeera.
Latifi mengatakan ketiga wanita itu adalah lulusan sekolah menengah, baru berusia antara 18 dan 20 tahun. ***