Saturday, 4 May 2024
HomeBeritaBantuan Sosial Tunai Dipotong Aparat Desa, Warga Klapanunggal Lapor Polisi

Bantuan Sosial Tunai Dipotong Aparat Desa, Warga Klapanunggal Lapor Polisi

Bogordaily.net – Tati Herawati (62), bersama 7 orang rekannya warga RT01/RW02 Desa Klapanunggal, melapor ke , Cibinong, karena keberatan terhadap pemotongan (BST), sebesar Rp300 ribu oleh pihak .

Kepada aparat penegah hukum Tati mebeberkan rasa keberatannya, bahwa bantuan yang semestinya ia terima sebesar Rp600 ribu, harus dipotong hingga Rp300 ribu.

“Alasannya buat yang belum kebagian. jadi dipotong Rp300 ribu,” kata Tati, Senin 19 April 2021.

Pada pembagian yang dilakukan dua hari lalu yakni Jumat 16 April 2021. Tati bersama rekannya hanya menerima Rp300 ribu.

Tati menceritakan. Supaya dapat menerima bantuan, ia bersama warga lainnya harus rela antre di atas panggung yang ada di Kantor Pos.

“Kami dikasih uang Rp 600 ribu. Begitu turun dari panggung diarahkan ke ruangan. Uangnya dialihkan jadi Rp 300 ribu,” jelas Tati.

Menurutnya, tindakan itu merupakan pemaksaan. Tidak sepatutnya dilakukan.

Disampaikan Tati, berdalih uang potongan itu akan disalurkan kepada yang belum mendapatkan BST.

Ia juga dipaksa untuk menandatangani surat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“saya digiring ke suatu kelas usai mendapatkan BST sebesar Rp600 ribu. Lalu dipotong dengan menandatangai surat oleh petugas aparatur desa,” katanya.

Kemudian Tati mengatakan, merasa diperlakukan semena-mena oleh para aparatur desa tersebut.

“Kami digiring seperti hewan ke ruangan kelas. Yang menggiring hansipnya ‘bu ke sana dulu'. Sudah masuk ke dalam ditanya ‘ibu uangnya atas nama siapa?'. Terus dia bilang ‘ya udah ibu tanda tangan di sini, uang ibu dialihkan Rp 300 ribu. Jadinya dapat 300 ribu,” Ucapnya.

Tati menuturkan pencairan bulan sebelumnya pada Maret dan April diterima tanpa ada potongan.

Namun dalam pencairan baru-baru ini ia merasa ada potongan paksa.

“Maret, April dapat utuh. Nah ini yang Mei diambil Rp300 ribunya,” paparnya.

Saat ini 8 orang warga Klapanunggal melaporkan kasus ini ke karena merasa keberatan dengan pemotongan BST tersebut.

“Kami lapor karena keberatan apalagi enggak ada pemberitahuan dari awal. Jika memang akan ada pemotongan bisa diinformasikan sebelumnya dan dengan alasan yang jelas. Nah ini tiba-tiba jadinya kaget,” ungkapnya.***

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here