Bogordaily.net – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Bogor di Tolak Audiensi oleh Walikota Bogor pada Jumat, 16 April 2021.
Hal ini dikatakan oleh Koordinator Aliansi BEM Se Bogor M. Aditiya Abdurahman dari Kampus Kesatuan Bogor, yang memastikan surat audiensi yang telah dilayangkan pada tanggal 5 April 2021.
M. Aditiya Abdurahman mengatakan, bahwa ia datang ke Balai Kota Bogor untuk memastikan permohonan yang telah diajukan.
“Saya sebagai representasi dari Koordinator Isu Pendidikan dan Infrastukutur yang teridiri dari kampus (Stkip Muhammadiyah, Universitas Pakuan, Ipb dan Universitas Djuanda) ingin memastikan permohonan audiensi dari BEM Se Bogor pada tanggal 5 April yang membahas seputar persolan Pendidikan dan Infrastuktur di Kota Bogor,” ucapnya.
Ia menambahkan, mengingat surat yang telah diberikan tidak direspon secara serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Hal ini mencederai komitmen Wali Kota Bogor dengan kami mahasiswa, yang tertera pada kontrak sosial yang telah dibuat pada masa debat kandidat paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor.
Sesuai penyampaiannya M. Aditiya Abdurahman menduga ada hal yang tidak diinginkan diranah pendidikan dan infrastuktur di Kota Bogor, karena persoalnnya belum ada perkembangan yang signifikan di ranah tersebut.
Karena ditolaknya surat audiensi seusai dengan keterangan resepsionis pemerintah Kota Bogor karena berbeda staf Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Saya menilai staf dan jajaran pemkot tidak melakukan fungsi koordinasi dengan baik,” menurutnya.
Terakhir, Koordinator Aliansi BEM Se Bogor mendesak DPRD segera menginterpelasi persoalan Pendidikan dan Infrastuktur di kota Bogor.
“Selain itu menghimbau seluruh pimpinan BEM se Bogor untuk menanggapi hal ini dengan seksama dan membuat eskalasi secara besar-besaran karena gerakkan mahasiswa telah dipandang buruk dan tidak dilayani sebagaimana mestinya,” paparnya.***