Bogordaily.net – Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (DEMA PTKIN) Se Indonesia, memprotes keras Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Protes tersebut terkait tak masuknya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia, terbitan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Onky Fachrur Rozie Koordinator Pusat Dewan Eksekutif Mahasiswa menyampaikan protes keras, karena Mbah Kiai Hasyim Asy’ari yang merupakan Pahlawan Nasional sekaligus pendiri Ormas NU tak diakui dalam kamus tersebut.
“Kami protes keras karena KH Hasyim Asy’ari tidak tertulis dalam kamus sejarah Indonesia, terbitan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud,” Tegas Onky Fachrur Rozie.
Onky merasa ada yang aneh dengan Kemendikbud RI, sebab pahlawan Nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui.
Sementara tokoh yang dianggap menyokong paham radikalisme dan Gubernur Belanda, serta militer jepang masuk dalam kamus tersebut.
“Ada yang aneh dengan Kemendikbud hari ini karena kerap kali menuai kontroversi seputar pendidikan” ujarnya.
Ahmad Rifaldi Sekretaris Pusat DEMA PTKIN Se Indonesia juga menyampaikan protes keras, atas kegaduhan dan polemik kamus sejarah Kemendikbud RI.
Dia menyayangkan tindakan Kemendikbud yang dianggap tidak mengakui Mbah Kyai Hasyim Asy’ari sebagai pahlawan nasional.
“Ini sungguh melukai hati kami dan kami semua kecewa kepada menteri pendidikan dan kebudayaan yang menghilangkan nama Mbah Kyai Hasyim Asy’ari, harusnya Kemendikbud menghargai jasa para pahlawan bangsa,” ujarnya.
DEMA PTKIN Se Indonesia juga menganggap bahwa Kemendikbud RI sering membuat polemik, dan kegaduhan berkaitan dengan pendidikan, sejak awal Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri.***