Bogordaily.net – Koordinator aksi demo mahasiwa di Kota Bogor, Muhamad Fachri mengatakan aksinya dilatarbelakangi atas tertutupnya informasi aset tanah RS Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor.
Pihaknya menduga RSMM dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset negara di RS Marzoeki Mahdi tidak berlandaskan aturan yang jelas.
Kondisi itulah yang membuat Dewan Pimpinan Daerah Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Kota Bogor melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor, Selasa 6 April 2021.
“Kita menduga RSMM dalam pemanfaatan aset negara tidak memiliki landasan hukum yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.” Katanya di sela-sela orasi.
Menurut Muhamad Fachri sikap RS Marzoeki Mahdi bisa menimbulkan kecurigaan penyelewengan aset negara.
“Ini dapat berpotensi pada penyelewengan aset negara yang merugikan negara.” Sambungnya.
Menurut wakil ketua mapancas ini, hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya tanah negara dan pengambil alihan oleh individu-individu yang tidak bertanggung jawab.
RSMM sebagai pemegang amanah pengguna barang milik negara (BMN) seharusnya mematuhi peraturan perundang-undangan demi menjaga keutuhannya.
Diakhir aksinya mapancas menyampaikan beberapa tuntutan yang dibacakan langsung oleh ketua DPD Mapancas Kota Bogor.
Berikut 4 tuntutannya, diantara lain :
1. Direksi BLU RSMM untuk menjawab dan memberikan pernyataan dimuka
publik tentang Transparansi (Landasan Yuridis, Pengelolaan dan
Pendapatan) atas Pemanfaatan Aset Negara dimaksud diatas.
2. Pemerintah Pusat u.p Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan
untuk turun mengawasi pemanfaatan aset negara pada BLU RSMM.
3. Penegak Hukum untuk memanggil dan memeriksa Direksi BLU RSMM.
4. Presiden melalui Kapolri mengusut dan membongkar dugaan maraknya Mafia Tanah Negara di Bogor.
“Ini adalah bentuk komitmen dan dukungan kami terhadap intruksi presiden melalui kapolri dalam pemberantasan mafia tanah.”ungkapnya.***