Bogordaily.net – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor rencanakan alternatif Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk ke depannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi mengungkapkan, pembelajaran tatap muka tidak akan 100 persen dilaksanakan, tetapi akan dibagi 30 persen tatap muka 70 persen daring.
Adapun alternatif pembelajaran lainnya setiap kelas masuk bergantian mulai dari kelas 9, kelas 8 dan kelas 7 namun ini sedikit akan repot.
“Alternatif ketiga dilakukan per pekan, satu minggu sekali dengan jumlah 50:50 persen dan sepertinya ini lebih efektif karena bisa dimonitor kondisi siswanya,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi pada Jumat 9 April 2021.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik), tengah mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), untuk SD, SMP dan SMA atau Sederajat.
Hal ini dilakukan atas dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
“Kalau dari pusat menjadwalkan pelaksanaan tatap muka Bulan Juli mendatang,” ujarnya.
Kemudian Hanafi mengatakan, secara umum semua daerah mempersiapkan pelaksanaan tatap muka, nantinya pembelajaran tatap muka ini hanya kegiatan belajar mengajar saja alias kantin dan ekstrakurikuler belum di perbolehkan beroperasi, sehingga anak-anak harus membawa bekal dari rumah.
“Disdik mengambil langkah teknis dengan membentuk Satgas Covid-19 pelajar, beberapa sekolah mempersiapkan sarana prasarananya, mulai dari tempat cuci tangan, desinfektan, cek suhu dan nanti di lakukan uji coba terlebih dahulu,” katanya.
Selanjutnya khusus Sekolah Dasar (SD), Hanafi menjelaskan situasinya lebih pelik mengingat jumlah SD di Kota Bogor cukup banyak, siswanya pun banyak dan yang paling dikhawatirkan penerapan 3M, terutama jaga jarak sesama siswa.
Pihaknya pun akan mempersiapkan dengan matang sebelum membuka sekolah, sementara TK dan Paud perlu di tinjau kembali, mengingat resikonya lebih besar.
“Sebelum tatap muka, kami akan minta persetujuan orang tua melalui polling, apakah orang tua setuju sekolah di buka atau tidak,” imbuhnya. Adv