Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan kembali menerapkan sistem ganjil-genap untuk kendaraan roda empat dan roda dua di akhir pekan ini. Ganjil-genap diberlakukan selama 2 jam,
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pemberlakuan ganjil-genap diterapkan di seputar Kebun Raya Bogor, meliputi Jalan Raya Pajajaran, Jl. Otista, Jalan Juanda, dan Jalak Harupat.
Untuk itu, pemberlakuan operasi Ganjil-Genap diberlakukan selama 2 jam, mulai pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
“Penerapan ganjil-genap diterapkan Sabtu Minggu besok saja dan hanya 2 jam menjelang buka puasa. Ini bagian dari crowded free road,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis 29 April 2021.
Kemudian Susatyo menjelaskan, hasil analisa di setiap akhir pekan terutama menjelang buka puasa, mobilitas masyarakat cukup tinggi, masyarakat dari daerah pinggiran hingga luar Kota memadati pusat Kota untuk mencari takjil maupun tempat buka puasa.
Ia menyampaikan, pada hari biasa menjelang buka puasa, lalu lintas di Kota Bogor cenderung padat dikarenakan banyak karyawan pulang bekerja.
“Ini untuk mengurangi kerumunan, buka bersama dan mobilitas di pusat Kota. Jadi mobilitas masyarakat hanya di daerah pinggiran saja, tidak ke pusat Kota,” jelasnya.
Umtuk itu, Susatyo menegaskan, pada tanggal 6 sampai tanggal 14 Mei 2021, pihaknya akan melakukan penyekatan untuk mengantisipasi arus mudik yang keluar masuk Kota Bogor.
“Weekend depan sudah mulai ada operasi ketupat. Ada 6 titik penyekatan dan check point di batas kota,” tegasnya.
Ia menyebutkan, 15 ribu personel gabungan akan ditugaskan untuk melakukan penyekatan, penjaringan dan memonitor pergerakan orang, baik yang masuk ataupun keluar Kota Bogor.
“Mereka akan ditempatkan di 6 titik penyekatan dan check point di terminal maupun stasiun,” katanya.
Lanjut Susatyo, petugas gabungan yang juga melibatkan satuan tugas dari tingkat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan akan turut membantu mengawasi pergerakan orang maupun kendaraan dari luar Bogor yang masuk wilayahnya masing-masing.
Tak hanya itu, Susatyo menambahkan, sejumlah personel akan memantau dan mengawasi angkutan gelap yang disinyalir digunakan untuk membawa pemudik ke luar Kota Bogor.
“Kami mensinyalir ada kendaraan pribadi yang digunakan sarana mudik. Itu akan menjadi objek pemeriksaan baik di titik sekat, cek poin atau mobile,” ungkapnya.***