Friday, 22 November 2024
HomeBeritaBerpihak ke Aung San Suu Kyi, Kedutaan Myanmar di Inggris Diduduki Militer

Berpihak ke Aung San Suu Kyi, Kedutaan Myanmar di Inggris Diduduki Militer

Bogordaily.net – Duta Besar Myanmar di Inggris pada Rabu, 7 April 2021 mengatakan bahwa pihak militer telah menduduki kedutaan Myanmar di London, Inggris dan melarangnya masuk gedung tersebut.

Saat ditanya mengenai identitas pihak militer Myanmar yang berada di dalam kedutaan, Duta Besar Kyaw Zwar Minn mengungkapkan ‘atase pertahanan, mereka menduduki kedutaan saya’.

Atas pernyataannya tersebut menjadi konfirmasi dari kebenaran kabar yang beredar.

Kyaw Zwar Minn mengatakan bahwa pihak militer yang masuk ke kedutaan mendapat intruksi dari ibu kota.

“Mereka bilang mereka mendapat instruksi dari ibu kota, jadi mereka tidak akan mengizinkan saya masuk,” ucapnya, dilansir kantor berita AFP.

Sebelumnya bulan lalu pemerintahan militer Myanmar memanggil duta besar Kyaw Zwar Minn setelah dirinya merilis pernyataan mendesak militer membebaskan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengunggah sebuah pernyataan Kyaw Zwar Minn bahwa diplomasi adalah satu – satunya respon ata kebuntuan ini.
“Diplomasi adalah satu-satunya respons dan jawaban atas kebuntuan saat ini,” ucapnya.

Atas kabar tersebut para demonstran berkumpul di luar gedung Kedutaan Besar Myanmar di London, Kantor Luar Negeri Inggris belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.

Menurut Kelompok Advokasi AAPP, sejak kudeta militer terhadap Pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 total korban tewas telah lebih dari 556 orang.

Pada Selasa 16 Maret 2021 sebanyak 74 demonstran tewas dalam sehari akibat tembakan membabi buta pihak militer Myanmar.

Negara – negara di dunia pun ikut mengecam kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada masyarakat sipil negara tersebut.

Belum lagi pada Senin, 29 Maret 2021 sebanyak 14 warga sipil tewas, 8 orang di antaranya berada di distrik Dagon Selatan di Yangon.

Pasukan militer Myanmar pun membunuh sedikitnya 114 orang dalam sehari pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Salah satunya adalah seorang gadis berusia 13 tahun di Kota Mandalay.

Dari 114 orang itu juga, kelompok masyarakat sipil mengatakan bahwa Jet militer menewaskan sedikitnya 2 orang dalam serangan di desa yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata dari minoritas Karen.

Kini, Para demonstran membuat taktik baru untuk meningkatkan kampanye pembangkangan sipil, pada Selasa, 30 Maret 2021. Demonstran meminta penduduk membuang sampah ke jalan-jalan di persimpangan jalan utama.

Langkah tersebut, tentunya bertentangan dengan seruan yang dikeluarkan melalui pengeras suara di beberapa lingkungan di Yangon dari pihak miiter.

Seruan militer itu mendesak penduduk untuk membuang sampah dengan benar sesuai tempatnya.

selain itu pihak piliter bahkan menyerang rumah ibadah dan seorang dokter yang sempat menentang kudeta.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here