Bogordaily.net – Kaus Covid-19 di India pada Minggu 25 April 2021 mencapai 16,9 juta jiwa, namun ditengah krisi tersebut Liga Premier India (IPL), akan tetap melanjutkan pertandingan. Hal ini tentu mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Dilansir dari Reuters, seorang anggota dewan pengatur Liga Premier India bahwa liga memiliki “gelembung bio yang kuat” dan dimainkan tanpa penggemar yang membuatnya aman untuk dilanjutkan.
“IPL memberikan gangguan yang sangat dibutuhkan untuk semua dari malapetaka dan kesuraman di sekitar kita,” kata pejabat tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pejabat tersebut mengetahui bahwa saat ini adanya lonjakan kasus Covid-19 namun mengatakan pihaknya memiliki dua tempar siaga.
“Ya, kasus telah melonjak di tempat-tempat seperti Delhi, tetapi kami memiliki dua tempat siaga di Hyderabad dan Indore dan kami akan menggunakannya jika diperlukan.” katanya.
The New Indian Express dan media lainnya mengatakan pada hari Minggu 25 April 2021 bahwa mereka telah memutuskan untuk menangguhkan liputan IPL-nya.
New Indian Express yang berbasis di Chennai mengatakan keputusannya untuk menangguhkan liputan adalah “isyarat kecil untuk menjaga perhatian negara tetap terfokus pada masalah hidup dan mati.”
Sementara itu ratusan penggemar IPL mengecam liga tersebut yang tetap akan berjalan di media sosial.
“Harapan terbaik untuk semua di India. Angka Covid yang menakutkan. #IPL terus berlanjut. Tidak pantas? Atau gangguan penting setiap malam? Apa pun pikiran Anda, doa menyertai Anda,” tweet mantan pemain, Adam Gilchrist dari Australia.
Terbaru, India kembali mencatatkan rekor penambahan harian Covid-19 pada hari Minggu, 25 April 2021 sebanyak 349.691 dalam 24 jam terakhir.
Kasus Covid-19 secara keseluruhan di negara itu sekarang mencapai 16,9 juta dan jumlah kematian mencapai 192.311 orang.
Jumlah kasus COVID-19 di India melonjak 349.691 pada hari Minggu, rumah sakit di Delhi dan di seluruh negeri menolak pasien setelah kehabisan oksigen dan tempat tidur medis. ***
Penulis Benfica
Capt Kremasi jenazah pasien covid-19 di India (dok Reuters)