Friday, 3 May 2024
HomeBeritaMarak Aksi Terorisme, Warganet Naikan Tagar #KamiTidakTakut

Marak Aksi Terorisme, Warganet Naikan Tagar #KamiTidakTakut

Bogordaily.net – Belakangan ini sedang marak aksi yang sempat membuat masyarakat panik dan merasa takut. Namun warganet di Twitter menaikan #KitaTidakTakut untuk menentang radikalisme dan .

Tagar #KamiTidakTakut menjadi trending dengan sebanyak 61ribu cuitan dari berbagai kalangan, warganet serta akun Twitter Polri.

Dengan menaikan #KamiTidakTakut adalah langkah untuk menentang aksi yang saat ini sedang marak dilakukan.

Warganet juga menentang radikalisme dan mengatakan bahwa keluarga memegang peran terbesar untuk mencegah hal tersebut.

“Jangan Biarkan Aksi Kita Merusak dan Bikin Gaduh Masyarakat kita #KitaTidakTakut,” tulis akun @PatrangSektor.

“Untuk mencegah masuk dan berakarnya paham radikalisme, keluarga terutama orang tua harus punya peran yang kuat. #KitaTidakTakut NKRI Basmi Teroris,” tulis @poldakeprihumas.

“Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jateng menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk aksi di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah. #KitaTidakTakut NKRI Basmi Teroris,” tulis akun resmi @poldajateng_.

“Tujuan dariterorisme adalah menyebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Maka kita harus melawannya, salah satu caranya adalah tidak menyebarkan konten-konten hoaks tentang aksi serta lebih bijak menerima informasi. #KitaTidakTakut NKRI Basmi Teroris,” tulis akun @PidNgunut.

“Kita tahu bahwa mengantisipasi paham radikalisme dan ini tidak gampang. Kita meyakini bahwa semua bisa diselesaikan kalau masyarakat Indonesia ini menyadari NKRI harga mati Dan kita semua harus menentang gerakan radikalisme. #KitaTidakTakut NKRI Basmi Teroris,” P_SungaiKakap.

Badan Intelijen Negara (BIN) membeberkan beberapa hal yang jadi pemicu aksi yang sedang marak dalam waktu sepekan ini. Mulai dari keliru pemahaman ideologi sampai sakit hati kepada aparat hukum.

Juru bicara (Jubir) BIN, Wawan Hari Puranto pada Kamis 1 April 2021 membeberkan beberapa alasan pemicu aksi yang sedang marak dalam waktu sepekan ini.

“Pemicu terjadinya teror atau teroris banyak, di antaranya keliru pemahaman tentang agama atau ideologi, keliru dalam mencerna persoalan, dan ada juga masalah ekonomi. Jika terjadi penindakan oleh aparat, lantas timbul sakit hati dan ingin balas, apalagi jika mereka beranggapan ada ketidakadilan dalam masyarakat,” kata Wawan Hari Puranto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here