Friday, 26 April 2024
HomeBeritaMembabi Buta, Militer Myanmar Menyerang dan Merampok Tenaga Medis

Membabi Buta, Militer Myanmar Menyerang dan Merampok Tenaga Medis

Bogordaily.net – Pasukan menyerang dan merampok staf di sebuah rumah sakit swasta di kota Tamu, Sagaingpada Senin 12 April 2021.

Dilansir dari media lokal Now, juru bicara tim keamanan sipil setempat mengatakan pasukan militer yang melakukan penggerebekan dini hari di Rumah Sakit Grace.

Memukuli dua anggota staf keamanannya dan merampok telepon dokter dan perawat.

“Kedua penjaga keamanan dipukuli dengan parah. (Tentara) juga mengancam perawat dan dokter dengan todongan senjata dan mengambil semua ponsel mereka, ”ucapnya.

Kota Tamu terletak di perbatasan dengan India, keadaanya sebagian besar tenang pada hari Senin setelah serangkaian bentrokan dan penembakan selama akhir pekan.

Selain itu sebelumnya pada 28 Maret 2021 pasukan melepaskan tembakan dengan peluru karet ke Rumah Sakit Kerajaan Asia di Yangon, melukai satu anggota staf.

Tak hanya itu Rumah sakit lain di Yangon, termasuk Rumah Sakit Shwe La Min di Okkalapa Utara.

Rumah Sakit Akademi di Ahlone, dan Pusat Spesialis Shwegondaing di Bahan, juga telah melaporkan serangan kekerasan oleh pasukan rezim.

Pemerintah militer juga berulang kali menargetkan petugas medis yang memberikan bantuan darurat kepada pengunjuk rasa yang terluka.

Tentara pergi dari lingkungan ke lingkungan dengan buldoser untuk merobohkan barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa.

Ada juga laporan tentang tentara yang menembaki rumah, dan penduduk setempat menembaki mereka dengan senjata rakitan, tetapi perlawanan dibatasi karena kehadiran militer yang besar.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) sejak militer terhadap Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 total korban tewas telah lebih dari 706 orang termasuk 46 anak-anak.

Jumat 9 April 2021 menjadi hari paling berdarah setidaknya 82 orang tewas dalam satu hari di kota Bago sekitar 70 km (45 mil) timur laut Yangon.

Pada Selasa 16 Maret 2021 sebanyak 74 demonstran tewas dalam sehari akibat tembakan membabi buta pihak .

Belum lagi pada Senin, 29 Maret 2021 sebanyak 14 warga sipil tewas, 8 orang di antaranya berada di distrik Dagon Selatan di Yangon.

Pasukan pun membunuh sedikitnya 114 orang dalam sehari pada Sabtu, 27 Maret 2021. Salah satunya adalah seorang gadis berusia 13 tahun di Kota Mandalay.

Negara – negara di dunia pun ikut mengecam kekerasan yang dilakukan oleh kepada masyarakat sipil negara tersebut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here