Bogordaily.net – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan ada empat daerah yang masuk lokasi prioritas Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN).
Salah satu daerah yang telah dilakukan peninjauan lahan dan dinilai siap di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam peninjauan lahan rencana lokasi pembangunan Pusat Data Nasional, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif, dan Direktur Layanan Aplikasi Pemerintah Bambang Dwi Anggono.
“Jakarta sudah siap, Batam juga di dalam sort-list yang prioritas. Ibu Kota Negara baru pasti harus kita bangun dan terakhir kita sedang melakukan telaah akhir pilihannya dan Labuan Bajo mempunyai potensi besar menjadi pusat data nasional keempat nasional,” kata Johnny G. Plate, usai meninjau calon lokasi lahan pembangunan PDN di Nongsa Digital Park, Batam, Jum’at 23 April 2021.
Kemudian Johnny G. Plate, menyatakan Nongsa Digital Park merupakan lahan kedua di Kota Batam yang siap menjadi titik pembangunan PDN. Lahan pertama ialah Desa Balerang yang juga telah ditinjau langsung oleh Menteri Johnny.
Menurutnya, pilihan pertama lokasi pembangunan PDN di Ibu Kota Negara sekarang di Jabodetabek. Kesiapan Jakarta juga telah masuk tahap basic desain dan segera akan dilakukan desain detail.
“Tapi dalam kaitan dengan tata kelola data tentu kita sebagai bangsa yang besar membutuhkan redundancy pusat data atau redundancy government cloud. Jadi tidak saja di Ibukota Jakarta, tetapi juga di Ibukota Negara baru di Kalimantan dan wilayah strategis seperti Batam, yang lainnya nanti di wilayah Indonesia Tengah dan Timur salah satunya di Labuan Bajo yang akan kami cek secara teknis dan secara geostrategis,” ucapnya.
Selanjutnya, Johnny mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah karena memiliki dua lokasi strategis yang nantinya akan dipilih salah satunya.
“Balerang dan Nongso Digital Park yang kedua-duanya siap untuk menjadi lokasi pusat data atau government cloud. Nanti secara teknis pasti akan dibicarakan di antara tim,” tandasnya.
Oleh karenanya, Johnny menilai untuk pemilihan salah satu diantaranya kedua lahan tersebut tidak harus dibuat sulit. Disamping tim pemerintah membuat analisa yang paling efisien dan produktif untuk masa saat ini dan masa depan yang tidak saja berkaitan dengan ekonomi, tetapi juga kedaulatan dan resiliensi daya tahan Indonesia di sektor digital.
Kemudian menurut Johnny, lokasi pertama di Ibu Kota Negara diharapkan rampung akhir tahun 2023. Sehingga di saat yang bersamaan pemerintah terus mempersiapkan tiga lokasi lainnya dan keliatannya.
“Di Batam sudah cukup siap, tinggal nanti kita siapkan paket-paket pembiayaannya dan setelah itu secara teknis memutuskan salah satu dari dua titik di Batam di Balerang atau di Nongso Digital Park. Setelah itu, kesiapan wilayahnya sudah cukup matang,” katanya.
Berkaitan dengan standar PDN, Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan bahwa pemerintah akan membangun government cloud dengan standar yang paling tinggi yang saat ini digunakan di dunia. Standar kapasitas tinggi itu disebut tier for global standart atau standar global tier 4.
“Itu harus memenuhi beberapa standar teknis dari power suply, akses cloud atau ruang server, security, safety dan tentu untuk Indonesia pertimbangan geostrategis akan menjadi acuan yang penting juga,” jelasnya.
Selanjutnya Johnny memaparkan, kesiapan talenta digital berkaitan dengan pembangunan PDN. Menurutnya, komitmen pemerintah menghadirkan talenta digital Indonesia adalah dengan menggelar aktif pelatihan-pelatihan berbasis digital.
“Indonesia memang membutuhkan talenta digital. Kita punya talenta digital gap itu besar sekali. Artinya, kita harus menghasilkan sekitar 600 ribu digital talent atau keahlian SDM digital setiap tahunnya,” paparnya.
“Salah satu disamping Kominfo sendiri yang membangun tiga level pelatihan digital, yaitu basic skill lewat Gerakan Nasional Literasi Digital, intermediate skill melalui Digital Talent Scholarship dan Advance Skill melalui Digital Leadership Academy,” sambungnya.
Menteri Johnny menegaskan pemerintah akan berkonsentrasi untuk membangun basic skill di tingkat literasi. Pada tahun tahun 2021 ini akan dilakukan Gerakan Nasional Literasi Digital yang akan melibatkan 12,4 juta rakyat dan setiap tahun nanti akan terus ditingkatkan.
“Saya sendiri berharap kalau setiap tahun 12 sampai 25 juta misalnya, maka sampai tahun 2024 kita bisa hasilkan sekitar 100 juta digital talent melalui gerakan nasional literasi digital,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga memiliki peran strategis dalam mengembangkan talenta digital Indonesia.
“Peran strategis pemerintah daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota menjadi begitu penting untuk menjadi mitra kerja, bersama dengan lebih dari 110 lembaga baik lembaga pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat untuk mendorong suksesnya gerakan nasional literasi digital kita,” ungkapnya.***