Bogordaily.net – Militer Myanmar kembali menunjukan kekejamannya, setidaknya 82 orang demonstran tewas dalam satu hari, pada Jumat 9 April 2021.
Jumlah demonstran tewas itu diungkap melalui Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yang diklaim didapat dari banyak informan secara luas dan kredibel.
Sebab, kasus tidak ditambahkan sampai mereka dikonfirmasi, dengan rincian dipublikasikan di situs web mereka.
Dalam laporannya pada hari Sabtu, 10 April 2021, kelompok itu mengatakan bahwa mereka memperkirakan jumlah korban tewas di Bago akan meningkat karena lebih banyak kasus yang diverifikasi.
Korban tewas hari Jumat di Bago adalah total satu hari terbesar untuk satu kota sejak 14 Maret, ketika lebih dari 100 orang tewas di Yangon, kota terbesar di negara itu. Bago berada sekitar 100 kilometer (60 mil) timur laut Yangon.
Beberapa media lokal mengatakan jenazah telah dikumpulkan oleh militer dan dibuang di halaman pagoda Buddha.
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik sejak kudeta militer terhadap Pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 total korban tewas telah lebih dari 701 orang.
Pada Selasa 16 Maret 2021 sebanyak 74 demonstran tewas dalam sehari akibat tembakan membabi buta pihak militer Myanmar.
Negara – negara di dunia pun ikut mengecam kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada masyarakat sipil negara tersebut.
Belum lagi pada Senin, 29 Maret 2021 sebanyak 14 warga sipil tewas, 8 orang di antaranya berada di distrik Dagon Selatan di Yangon.
Pasukan militer Myanmar pun membunuh sedikitnya 114 orang dalam sehari pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Salah satunya adalah seorang gadis berusia 13 tahun di Kota Mandalay.***