Bogordaily.net – Perang militer dengan warga sipil di Myanmar semakin sengit, sejak 2 bulan lebih kudeta terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi hingga kembali lagi tragedi 2 orang warga ditembak mati sipil dan penculikan dokter.
Militer Myanmar menembak mati dua orang pria di daerah Kyauk Gyi Su Bago pada Rabu, 7 April 2021 pagi.
Dua orang yang ditembak mati tersebut adalah Chan Myae (20) ditembak dibagian kepala. Dan A Nge Lay (48) ditembak dibagian pelipis.
Dilansir dari Myanmar Now penduduk setempat mengatakan satu tubuh ditemukan dan tubuh yang lainnya masih hilang.
Selain itu militer Myanmar dikabarkan melakukan penahanan dan penyerangan ke rumah ibadah serta dokter.
Tempat ibadah dan dokter yang diserang oleh militer Myanmar mempunyak keterkaitan dengan demonstrasi.
Dikutip dari The Irrawaddy, militer Myanmar menyerang rumah seorang dokter yan berada di wilayah Kotapraja Mayangone di Yangon secara sewenang – wenang.
Dokter yang ditangkap oleh militer Myanmar adalah ahli bedah ortopedi Dr. Kyaw Min Soe yang mana seorang profesor di Universitas Kedokteran, Yangon.
Sebelum dilakukan penangkapan , Dr. Kyaw Min Seo memang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil (CDM), aktivitas warga pro demokrasi anti pemerintah militer.
Menurut seorang saksi mata, tangan dokter tersebut diikat ke belakang punggungnya, dan sebuah tas hitam diletakan di atas kepalanya. Setelah itu dokter tersebut diseret oleh pihak militer dari kediamannya.
“Saat mereka menculik dokter tersebut, tentara dan polisi memaki penduduk, menghancurkan kamera TV sirkuit tertutup dan mengancam mereka yang hadir dengan senjata. Siapa yang berani memotret? mereka bertanya,” kata seorang saksi Rabu 7 April 2021.
Penduduk setempat mengatakan bahwa san dokter telah memberikan perawatan medis kepada para demonstran yang terluka dalam aksi demonstrasi.
Sejumlah fasilitas kesehatan di beberapa wilayah termasuk di daerah yang sering melakukan aksi demonstrasi, Yangon dan Mandalay juga digerebek dan diserang bulan lalu.
Selain dokter, pihak militer Myanmar juga menyerang gereja.***