Wednesday, 4 December 2024
HomeKota BogorRakernas ASPERAPI 2021 Membahas Solusi Pemerintah Untuk Regulasi Event International

Rakernas ASPERAPI 2021 Membahas Solusi Pemerintah Untuk Regulasi Event International

Bogordaily.net- Acara Rakernas Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) di Kebun Raya Bogor Rabu 7 April 2021.

Pada acara Rakernas ASPERAPI pagi tadi, acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual.

Acara Rakernas ASPERAPI dihadiri oleh seluruh anggota ASPERAPI di Indonesia. Tujuan dari acara tersebut merupakan suatu forum untuk bertukar pikiran serta pengalaman bagi Pelaku Usaha Jasa Pameran dan MICE.

Kegiatan Rakernas ASPERAPI merupakan kedua kalinya di periode 2019-2022. Pada Rakernas ini merupakan rapat kerja untuk membahas program kerja serta evaluasi dengan yang telah dilakukan di 2020-2021.

Pada pelaksanaan Rakernas tahun ini terpilihnya lokasi Kebun Raya Bogor karena salah satu anggota ASPERAPI yaitu Dyandra Group bekerja sama dengan LIPI dalam pengelola pelayanan publik untuk seluruh Kebun Raya yang ada di Indonesia.

Direktur PT. Napindo Media Ashatama Arya Seta Wiriadipoera mengungkapkan, dalam acara ini bertema “Kolaborasi Pemulihan Industri MICE” dalam kolaborasi bukan sekedar hanya kolaborasi sesama industri melainkan kolaborasi pemerintah dengan industri MICE ini.

Kolaborasi dengan pemerintah yang dimaksud ialah bagaimana pemerintah bisa memberikan solusi terkait perizinan serta regulasi covid-19 ini. Pemerintah saat ini memang sudah memberi kelonggaran melalui perizinan, tetapi ada beberapa kategori event yang bersifat internasional yang belum ditemukan solusi nya.

“Pemerintah sudah memberikan sedikit keringanan, namun untuk event yang memang harus mengundang peserta atau visitor dari luar negeri belum ditemukan solusi perizinan serta regulasi nya sampai saat ini” ujarnya.

Sampai saat ini masih ada peraturan untuk warga negara asing tidak diperbolehkan datang ke Indonesia. Bagi warga negara asing yang datang harus berdasarkan undangan serta harus ada yang menjamin dan juga harus melakukan karantina selama 5 hari.

Arya mengatakan, jika sampai saat ini kebijakan tersebut masih berlaku maka akan sulit untuk dunia MICE ini karena persentasi untuk keterlibatan event internasional sangat besar.

“Jika sampai pertengahan tahun masih seperti ini, maka saya bisa perkirakan kegiatan event internasional MICE baru bisa normal tahun depan dan itu sangat telat, sementara negara-negara tetangga kita sudah lebih dulu melakukan kebijakan non karantina” Ucapnya.

Harapan untuk pemerintah indonesia bisa melihat konsep non karantina kepada negara lain untuk menjadi sebuah solusi kepada dunia MICE dalam event intenasional nya. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here