Wednesday, 17 April 2024
HomeKota BogorBima Arya Pimpin Simulasi Bencana Di Kampung Bebek

Bima Arya Pimpin Simulasi Bencana Di Kampung Bebek

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin langsung apel dan simulasi bencana banjir dan longsor di RT 02/RW 10, Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kamis 8 April 2021.

Bima Arya melihat secara langsung bagaimana kesiapan petugas dalam menangani bencana, bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol pp), TNI serta Polri.

Kemudian Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan bencana bukanlah hal yang harus dianggap biasa-biasa saja, kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

“Komunikasi ketika bencana itu datang, dan sosialisasikan kepada warga. Memang di titik ini terus dilakukan upaya untuk menyelesaikan persoalan secara permanen. Dengan meminta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat terkait dengan pembangunan infrastruktur,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Bima menuturkan, karena pembangunan infrastruktur ini masih berproses, tentunya kesiagaan warga yang didukung oleh kesiapan sistem koordinasi ini mutlak menjadi penting.

“Hari ini kita melakukan simulasi, untuk memantapkan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua sudah siap. Warga dievakuasi tanpa ada bertanya lagi mengapa dan kemana,” terangnya.

“Semua harus sudah siap dengan skenarionya. Di lapangan juga jelas siapa komandonya, bagaimana koordinasinya dan kebutuhannya apa saja, dipenuhi oleh siapa saja,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio menjelaskan, simulasi ini sebagai bentuk dari antisipasi bencana, terutama membiasakan masyarakat maupun petugas untuk siap apabila terjadi bencana.

“Masyarakat dan petugas semua bisa menempatkan diri dimana posisi jalur evakuasi atau dimana titik kumpul. Lalu masyarakat juga tahu harus lapor kemana saja dan petugas juga tahu apa yang dilakukan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio.

Kemudian Theo menyampaikan, simulasi dimulai dengan laporan pantauan Bendung Katulampa, jika sudah mencapai ketinggian yang maksimal atau menuju siaga satu.

Dengan waktu satu jam, air dari Katulampa sudah tiba di , sehingga laporan dari Pintu Air Katulampa menjadi warning agar warga siaga.

“Petugas RT dan RW ditambah petugas kelurahan dengan Babinsa dan Babinkamtibmas langsung melakukan imbauan, kepada masyarakat setempat untuk mengamankan barang-barangnya, dan meninggalkan rumah dalam posisi aman ke tempat yang lebih aman atau di titik kumpul yang telah disiapkan,” katanya.

Theo menegaskan, rambu jalur evakuasi dan titik kumpul sudah terpasang disana, masyarakat hanya tinggal mengikuti instruksi jika terjadi banjir, juga memastikan bahwa petugas siaga 24 jam.

“Petugas siaga 24 jam, yang piket di Pusdalops maupun dari unsur-unsur lainnya juga semuanya dimaksimalkan. Sehingga kalau ada apa-apa langsung ditindak,” tegasnya.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait, salah satunya dalam pembangunan fisik untuk membuat tembok penahan tanah antara permukaan sungai dengan pemukiman warga. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here