Bogordaliy.net – Bogordaily.net – warganet di Twitter membuat cuitan protes mengapa UTBK-SBMPTN 2021 tidak ada susulan.
Hal ini menjadi ramai mengundang cuitan tersebut dibalas oleh warganet lain.
Akun base @sbmptnfess menggunggah cuitan dari seorang warganet yang bertanya mengapa UTBK-SBMPTN 2021 tidak ada susulan.
“kok UTBK gak ada susulan kayak UNBK ya? Gimana kalau sakit atau ada hal lain?,” tulis warganet dalam sebuah tangkapan layar.
Dalam tangkapan layar itu, ia peserta menduga jarak dari stasiun Bogor ke lokasi ujian ke Universitas IPB membutuhkan waktu sebentar.
“Aku tadi sampai stasiun Bogor jam 7 untuk tes UTBK di IPB. aku kira dari stasiun ke lokasi ujiannya di IPB cuma 5-10 menit. ternyata 45 menitan. harusnyamah dari ipb nyediain kendaraan khusus dari stasiun bogor untuk yan di tes di IPB,” sambung warganet.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo sempat menjelaskan alasan mengapa UTBK tidak ada susulan.
Hal itu karena LTMPT sudah mempersiapkan segala sesuatunya sejak lama agar UTBK-SBMPTN dapat berjalan lancar sesuai waktu yang telah ditentukan.
“Kita itu kan sudah mempersiapkan UTBK itu sudah lama termasuk merancang berapa set soal yang kita buat dan sebagainya,” tutur Budi Prasetyo.
Selain itu UTBK-SBMPTN dilakukan dalam 2 gelombang yang tempat pelaksanaannya telah di atur tanggal dan lainnya.
Bahkah dibeberapa Universitas pusat UTBK Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta hingga Universitas Indonesia (UI), tempatnya telah penuh.
“Kita itu sudah menyediakan tempat, kemudian tempat itulah yang dipesan atau dibeli oleh peserta baik dari gelombang 1 atau 2,” ucapnya.
Budi menjelaskan tidak mungkin pihaknya untuk mengganti hari lagi karena harus segera melakukan proses skoring dan seleksi untuk diumumkan.
“Artinya ya enggak mungkin kita merelokasi atau mengganti ke hari setelah itu, karena pada tanggal 4 Mei itu semua harus selesai tesnya, clear. Itu agar segera bisa diproses skoring, seleksi oleh rektor dan diumumkan hasilnya pada 14 Juni. Jadi itu alasannya,” tegas Budi.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan tidak ada penjadwalan ulang bagi yang mengalami sakit.
Peserta Ujian Tulis yang dinyatakan reaktif Covid-9 atau mengalami demam saat pemeriksaan suhu dinyatakan otomatis gagal mengikuti SBMPTN 2021.
“Tidak ada penjadwalan bagi yang sakit. Sudah jelas di kartu peserta bahwa peserta UTBK harus sehat,” ucap Budi Prasetyo dikutip Bogordaily.net dari CNNIndonesia.com, Selasa 13 April 2021.***
titipan, ada yg tau tmn2? ptn! pic.twitter.com/B4LfRpER5o
— BURUANN CEK PINNED!!— SBMPTNFESS (@sbmptnfess) April 12, 2021