Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaWakil Ketua MPR, Arsul Sani  Heran, KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur ...

Wakil Ketua MPR, Arsul Sani  Heran, KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur  Hilang dalam Kamus Sejarah, yang Muncul malah Abu Bakar Ba’asyir 

Bogordaily.net, merasa heran, melihat peristiwa yang terjadi di lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan () dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Arsul, nama KH Hasyim Asy'ari hilang dari draf yang dibuat Kemendikbud. Justru muncul nama Abu Bakar Ba'asyir, dalam deretan tokoh sejarah itu.

“Nama Gus Dur juga tidak ditempatkan sebagai tokoh sentral yang dimuat tersendiri dalam peristiwa sejarah. Juga nama Jenderal Sumitro dan Sumitro Djojohadikusumo, ayah kandung Prabowo Subianto, juga tokoh Islam serta anggota PPKI, Abdul Kahar Muzakir. tidak ada,” ujar dari Fraksi PPP, , kepada wartawan di Jakarta, Rabu 21 April 2021.

Akan tetapi Malah nama mantan narapidana kasus terorisme yang menolak membuat pernyataan setia pada ideologi Pancasila ini justru muncul sebagai tokoh pada buku atau kamus yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Oleh karena itu, menyampaikan keteledoran Kemendikbud semakin menambah beban pemerintah di tengah berbagai kecurigaan yang sudah muncul.

“Jajaran Kemendikbud alih-alih mengurangi beban dan kecurigaan politik yang selama ini masih dihembuskan kepada Presiden Jokowi oleh kalangan tertentu, tapi malah menambahnya,” katanya.

Kemudian Arsul Mengungkapkan ada 3 peristiwa dalam waktu dekat terkait Kemendikbud.

“Pertama, hilang atau tidak ada-nya frase agama dalam draf atau rancangan peta jalan pendidikan nasional (PJPN). Kedua, tidak tercantumnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam peraturan pemerintah yang diprakarsai yang kemudian menjadi PP No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan,” ucapnya.

“Ketiga, soal hilangnya pendiri NU dan pahlawan nasional K.H. Hasyim Asy'ari dr buku atau online yg diterbitkan dan dikelola oleh Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan-Kemendikbud,” sambungnya.

Menurut Arsul, sejumlah kalangan Nahdhiyin, khususnya yang tergabung dalam Lingkaran Profesional Nahdhiyin (NU Circle), bahwa ternyata bukan hanya nama K.H. Hasyim Asy'ari saja yang tidak muncul dalam online Kemendikbud.

“Ada sejumlah nama tokoh sentral lainnya yang tidak dimuat dalam kamus tersebut,” terangnya.

Anggota Komisi III DPR ini menjelaskan, terkait Gus Dur, namanya dalam tidak dimasukkan ke jajaran tokoh yang ada.

“Namanya hanya dimunculkan untuk melengkapi sejarah beberapa tokoh seperti ketika Kamus tersebut menerangkan tokoh Ali Alatas yang ditunjuk sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Gus Dur,” ungkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here