Friday, 22 November 2024
HomeBeritaFakta Menarik Gerhana Bulan Total Malam Ini

Fakta Menarik Gerhana Bulan Total Malam Ini

Bogordaily.net – Gerhana Bulan Total Perigee atau Super Blood Moon yang bisa dilihat dari sebagian besar wilayah Indonesia. Peristiwa ini terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat pergerakan dinamis posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Waktu pengamatan atau penglihatan di setiap tempat berbeda-beda karena faktor wilayah. Menariknya ada lima fakta pada malam ini. Rabu, 26 Mei 2021.

Gerhana bulan total terjadi saat bulan berada di umbra bumi, yang berakibat saat puncak bulan akan terlihat berwarna merah atau yang lebih dikenal dengan istilah Blood Moon.

Dikarenakan posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga peristiwa ini sering disebut dengan Super Moon.

Observatorium Bosscha mengatakan fenomena astronomi pada malam nanti bisa disaksikan tanpa alat bantu. Hanya dengan keluar ruangan, memandang ke langit bulan sudah bisa dilihat tanpa alat karana tidak memiliki intensitas cahaya yang berbahaya seperti gerhana Matahari. Bulan hanya mendapat cahaya dari pantulan sinar matahari, bukan sebagai sumber cahaya.

Gerhana bulan total malam ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2021 yang dirayakan pemeluk agama Budha. Kejadian tersebut menjadi spesial karena tentu jarang terjadi.

Waisak sendiri dirayakan setiap Mei tepatnya pada waktu terang bulan atau dengan istilah lain yaitu Purnama Sidhi untuk memperingati Trisuci Waisak yaitu tiga peristiwa penting, kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan ada tujuh fase gerhana bulan total. Tiga fase awal adalah gerhana mulai (P1), sebagian mulai (U1), dan total mulai (U2).

Kemudian akan berlanjut pada fase puncaknya dan berakhir (U3), sebagian berakhir (U4), dan berakhir (P4). Fase ini dipekirakan terjadi pada 18.43 WIB

BMKG mengatakan sebagian besar wilayah Indonesia bisa mengamati gerhana bulan total. Namun, waktu pengamatan di setiap wilayah berbeda yang dipengaruhi perbedaan letak wilayah.

Daerah yang tepat terlewati oleh garis P1, U1, U2, dan U3 bisa mengamati gerhana bulan total yang terbit bersamaan dengan fase-fase tersebut.

Wilayah yang terlewati garis P1 dan U1 adalah Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, NTT, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah. Sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian tenggara akan mendapati fase penumbra ketika bulan terbit.

Kemudian wilayah yang terlewati garis U1 dan U2 seperti Sulawesi Selatan Bali, Kalimantan Utara, Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan lain-lain akan mendapati bulan sudah dalam fase gerhana ketika bulan terbit. (sumber: CNN Indonesia).***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here