Bogordaily.net – Tidak ada yang tahu pasti kapan datangnya Malam Lailatul Qadar, diriwayatkan bahwa malam seribu bulan ini jatuh di antara sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Lailatul Qadar adalah hari istimewa dan penuh kemuliaan, untuk bisa menjumpai malam tersebut, umat Islam harus berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Dalam hadis disebutkan, barang siapa mengerjakan amalan ibadah di Malam Lailatul Qadar, dijanjikan oleh Allah akan mendapat pahala berlipat ganda.
Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, Ustadz Faozan Amar menjelaskan, orang yang mendapatkan lailatul qadar salah satunya dapat dilihat dari perilakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Tanda orang yang mendapatkan lailatul qadar adalah adanya perubahan pada hati, pikiran, sikap dan perilaku dalam kehidupan diri, keluarga dan masyarakat ke arah yang lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Terbaik di sini maksudnya berusaha ingin menjadi yang terbaik, di mata Allah SWT maupun manusia.
Biasanya ini dikategorikan dalam hal ibadah, juga karena sudah mengalami peristiwa spiritual yang luar biasa, maka keimanannya semakin bertambah.
Tidak hanya dalam ibadah, tapi juga kesehariannya, seperti lebih rajin dan ikhlas dalam bersedekah, serta menjauhi gibah juga mampu mengendalikan diri dan lebih toleran pada orang lain, tidak peduli golong, ras, suku, dan agama.
Orang yang mendapatkan keistimewaan lailatul qadar pasti selalu takut akan dosa, lebih berhati-hati dalam berperilaku dan berucap, agar tidak menimbulkan hal-hal yang akan merugikan.
Sebab ia tahu bahwa Allah sangat tidak menyukai seseorang yang melakukan dosa, apalagi disengaja.
Lailatul Qadar merupakan malam paling utama dari seribu bulan karena keberkahannya. Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan Alquran pada malam Lailatul Qadr, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” (Al-Qadr/97 : 1-5).
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Ad-Dukhan/44 : 3-6).***