Bogordaily.net – Komisi Nasional Kejadian Ikatan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), menyatakan kelumpuhan seorang guru perempuan berinisial SA, di Sukabumi. Tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19.
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satiri mengungkapkan, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, mendiagnosis SA dengan Guillain Barre Syndrom.
Merujuk Center of Disease Control and Prevention (CDC), GBS adalah penyakit langka di mana sistem kekebalan seseorang menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelemahan otot bahkan jika parah bisa terjadi kelumpuhan.
“GBS itu seperti auto-imun, tidak diketahui penyebabnya,” ujar Hindra dikutip dari tempoco.
Hindra mengatakan Komnas KIPI bersama Komisi Daerah KIPI Jawa Barat telah melakukan audit atas kelumpuhan yang dialami SA itu sejak pekan lalu.
Sebelumnya, SA dilaporkan mengalami kelumpuhan pasca suntik vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua.
Menurut Hindra, kondisi SA sudah berangsur membaik dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung Zulvayanti sebelumnya menyampaikan, SA dirawat di RSHS Bandung dengan keluhan lemah keempat anggota gerak.
Ia mengatakan, SA datang ke RSHS dan mendapatkan perawatan sejak 1 April hingga 23 April 2021. ***