Friday, 29 March 2024
HomeBeritaMakanan Tercampur Oli, Satu Keluarga di Sumedang Keracunan

Makanan Tercampur Oli, Satu Keluarga di Sumedang Keracunan

Bogordaily.net – Makan masakan mengandung oli, satu keluarga di Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten .

Diduga keluarga tersebut, memakan makanan yang dimasak menggunakan pelumas saat berbuka puasa.

Setidaknya ada enam orang dalam keluarga itu, yang mengalami pada 28 April 2021.

Kini mereka harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) .

Mereka setelah menyantap makanan yang dimasak dengan oli, mereka sempat mengalami mual dan muntah-muntah.

Salah seorang korban , Dedeh Rosita (43) mengatakan, kejadian tersebut bermula saat dirinya tidak sengaja memasak kangkung untuk hidangan berbuka puasa dengan menggunakan pelumas atau oli.

” Salah ngambil, dikiranya minyak goreng, ternyata itu oli liter. Soalnya seminggu lalu anak saya disuruh beli oli liter, saya pikir sudah dimasukin ke motor, ternyata belum,” ujarnya seperti umma kutip dari Tribunnews, Jumat 29 April 2021.

Oli liter tersebut dibungkus plastik bening, sehingga tampilanya sangat mirip dengan minyak goreng yang biasanya dibungkus plastik.

Kesalahan masak menggunakan oli tersebut karena dia terburu-buru memasak untuk berbuka puasa.

Terlebih saat itu dirumahnya lagi tidak ada minyak goreng, sehingga oli itu dikirinya minyak goreng bekas.

“Saya masak tumis kangkung jam 17.30 WIB, waktunya mau buka puasa. Jadi karena waktunya mepet banget saya tergesa-gesa,” kata Dedeh.

Menurutnya, tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli itu, rasanya biasa saja seperti dimasak menggunakan minyak goreng.

Bahkan, dia bersama keluarganya makan kankung tersebut sampai habis satu piring.

“Kalau pas dimakan rasanya biasa saja, mungkin karena rasa oli tertutup sama rasa yang pedas,” ucapnya.

Dedeh mengatakan, setelah makan tumis kangkung saat berbuka puasa, dirinya langsung merasakan sakit perut, mual-mual, dan mengalami pusing.

“Terus saya muntah-muntah sampai beberapa kali dan sampai tidak bisa ditahan lagi,” ujarnya saat ditemui di RSUD .

Setelah itu, dia bersama lima anggota keluarganya langsung dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

“Sekarang sudah diobatin, Alhamdulillah sudah normal,” kata Dedeh.

Ada pun keenam korban tersebut yakni Entin Hartini (25), Dedeh Rosnita (43), Ewin Pibi (12), Deandra (14), Firla (20), dan Reniada (2) dan Entin Hartini (25), warga asal Kampung Awilega, RT 4/4, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten .

Sementara itu, Humas RSUD , Dahlan Indrayana mengatakan, biasanya orang yang mengalami keracunan makanan biasanya mengalami gangguan pada saluran pencernaan.

“Bisanya keluhan mual muntah, disertai dengan sakit pada bagian perutnya,” kata Dahlan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here