Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaMelaju ke Final Liga Europa, Manchester United Hentikan Kutukan Semifinal

Melaju ke Final Liga Europa, Manchester United Hentikan Kutukan Semifinal

Bogordaily.net – Jika Manchester United juara Liga Europa, mungkin bisa dikatakan trofi pertama yang diraih MU dibawah  pelatih Ole Gunnar Solakjaer.

Untuk meraih itu tentu Setan Merah harus bisa menundukkan Villarreal di final, yang saat bersamaan berhasil mengakhiri perlawanan Arsenal dengan skor agregat 2-1.

MU sendiri melaju ke final setelah berhasil mengalahkan AS Roma dengan skor agregat 8-5. Walaupun di kandang AS Roma, pada Jumat 7 Mei 2021, MU kalah 2 – 3, tapi kekalahan itu tak cukup menghentikan tim asal Inggris itu melaju ke final.

Di laga final nanti MU akan menghadapi Villarreal, di Gdansk, 27 Mei 2021. MU punya peluang juara, tapi mereka harus tampil jauh lebih baik dari duel kontra Roma tadi.

Menggulingkan Roma untuk melangkah ke final Liga Europa musim ini bukan hanya jadi capaian impresif MU, melainkan juga torehan spesial untuk sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer.

Pasalnya, Solskjaer dikenal punya kutukan semifinal. Dia sudah membawa MU ke empat semifinal dan semuanya gagal melangkah ke final.

Kini, di kesempatan kelima, Solskjaer akhirnya mematahkan kutukan tersebut. MU kalah, tapi tetap melangkah ke final.

Roma sedikit kurang beruntung dalam duel dua leg semifinal kali ini. Di leg pertama lalu, mereka kalah karena hantaman cedera 3 pemain di babak pertama.

Roma sempat unggul 2-1, tapi pada akhirnya digulung MU 2-6. Ritme Roma tampak rusak karena dipaksa membuat pergantian pemain sebelum waktunya.

Di leg kedua ini, Roma sudah mencoba memberikan segalanya dan bisa menang 3-2. Sayangnya skor itu tidak cukup setelah kalah dengan skor besar di leg pertama.

Seperti yang dijelaskan di atas, Roma sudah berjuang dan bermain dengan baik di leg kedua. MU beruntung hanya kebobolan tiga gol.

Selain karena kesalahan pemain-pemain Roma yang membuang peluang, ada David De Gea yang tampil luar biasa di laga ini dengan performa level semifinal Eropa.

De Gea membuat total 10 penyelamatan untuk menghentikan perlawanan Roma.

Ada De Gea di bawah mistar, ada Edinson Cavani di ujung tombak. MU lagi-lagi diselamatkan Cavani dengan dua golnya yang krusial membenamkan perlawanan Roma.

Andai Cavani tak mencetak dua gol, Roma akan bermain lebih beringas karena mendapatkan peluang lolos. Gol-gol Cavani membuat perlawanan Roma jadi lebih sulit.

Kini MU mencapai final, pemain seperti Cavani akan sangat dibutuhkan tim. Pengalaman striker senior Uruguay ini akan jadi pembeda.

Bergantung kepada De Gea dan Cavani untuk menghentikan perlawanan Roma di leg kedua, ini menunjukkan bahwa MU masih bermasalah dengan konsistensi.

Seharusnya mereka menghantam Roma dan lolos dengan meyakinkan. Namun, performa MU terbilang mengecewakan di laga ini, khususnya untuk beberapa pemain.

Solskjaer harus segera memperbaiki masalah konsistensi ini. Sebab, MU bisa jadi gigit jari di final nanti jika tidak meningkatkan level permainan mereka.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here