Bogordaily.net – Sering terjadinya banjir dan rusaknya saluran irigasi jadi perhatian dari UPT Pengairan Wilayah V Leuwiliang.
Kepala UPT Pengairan Wilayah V Leuwiliang Rudi mengungkapkan rusaknya saluran irigasi disebabkan ada dua faktor. Pertama faktor sampah dan penyebab kedua banyaknya bangunan liar (bangli) yang berada di atas lahan saluran irigasi.
“Ada dua faktor yang sering menyebabkan bajir dan saluran irigasi itu rusak, tumpukan sampah akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab. Kedua sama oknum yang sembarangan membuat pondasi bangunan di atas saluran irigasi yang terjadi penyempitan hingga terjadi banjir dan air meluap ke jalan,”ungkapnya.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk melakukan pencegahan dan mencari solusi agar tidak terjadi banjir.
Untuk di aliran sungai pihaknya akan memasang jaring besi di setiap jembatan untuk menahan sampah yang kerap menumpuk ketika terjadi hujan deras.
“Seperti Kejadian beberapa waktu lalu sungai Cibeurem Dramaga yang meluap hingga sampah masuk ke pemukiman warga bahkan masuk ke Rumah Mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY).
Untuk sementara kita hanya pembersihan aliran sampah di kali dari sisa sisa bekas kemarin banjir,”katanya.
Lebih lanjut pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai dan juga tidak membuat bangunan di atas saluran irigasi.”Agar tidak terjadi penyempitan aliran irigasi yang menyebabkan bajir,”pungkasnya.***