Friday, 19 April 2024
HomeBeritaSTAI Al Hidayah Bogor, Ciptakan Lulusan yang Mampu Bersaing di Dunia Kerja

STAI Al Hidayah Bogor, Ciptakan Lulusan yang Mampu Bersaing di Dunia Kerja

Bogordaily.net (STAI) Al Hidayah Bogor dapat menciptakan lulusan atau alumni yang mampu bersaing di .

Pernyataan tersebut dikatakan oleh salah satu Bogor bernama Tri Mulyadi, Islam atau Al-Ahwal Al-Syakhsiyah lulusan tahun 2020.

Menurutnya, kuliah di merupakan pilihan yang tepat, karena selain mendapatkan ilmu Agama islam secara komprehensif, mahasiswa dan mahasiswanya akan dibekali ilmu-ilmu yang dibutuhkan.

“Ilmu tersebut dibutuhkan oleh instansi-instansi pemerintahan seperti KUA, pengadilan agama, dan lain sebagainya. Selain itu, kami juga dibekali dengan ilmu-ilmu lainnya agar siap bersaing di maupun wirausaha,” ucap Tri kepada Bogordaily.net pada Sabtu 29 Mei 2021.

Lanjutnya, Pada Islam atau Al-Ahwal Al-Syakhsiyah, mahasiswa diupayakan agar tidak salah dalam memahami & mengaplikasikan ayat-ayat Al Qur'an.

Selain itu harus memahami hadits-hadits yang berbicara mengenai Hukum Islam, agar memahami system perundang-undangan yang berlaku di NKRI.

Kata Tri, yang tidak kalah menarik adalah mata kuliahnya, dimana ada perpaduan antara ilmu-ilmu keislaman seperti Nahwu Sharaf, Musthalah Hadits, ‘Ulumul Qur'an, Qowaid Al-Fiqhiyyah dan lain sebagainya, dengan ilmu-ilmu yang banyak dibutuhkan oleh instansi-instansi pemerintahan.

“Saat kuliah, para dosen di kampus sangat berkompenten dibidangnya, terlihat saat mereka memaparkan materi perkuliahan dan terbukti dengan keseriusan para dosen melanjutkan jenjang perkuliahan yang lebih tinggi, maka dari itu banyak para dosen yang sudah mendapatkan gelar Doktor,” ungkapnya.

Tri mengungkapkan bahwa, dirinya beruntung dapat menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor.

“Saya sangat beruntung bisa kuliah di , karena saya dipertemukan oleh Allah SWT dengan para dosen yang memiliki wawasan luas, baik wawasan mengenai ilmu keislaman, maupun mengenai ilmu-ilmu yang sifatnya duniawi, walaupun saya berdomisili di Jakarta barat dan harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 59 KM untuk sampai ke kampus,” jelasnya.

Kata Tri, meskipun dirinya mengambil Islam, namun ia tetap mampu bersaing didunia kerja.

“Alhamdulillah sampai sekarang saya masih bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang Export dan Import, sebagai Staff Clearance Import dengan salary yang alhamdulillah lebih dari cukup bagi saya dan keluarga,” paparnya.

Pada jurusannya, Tri diberikan pelajaran tentang sistem perundang-undangan di Indonesia, dimana hal ini membantu saya dalam memahami undang-undangan, yang berkaitan dengan kepabeanan.

“Kaena saya bekerja di bidang export import yang tentunya harus memiliki wawasan yang luas, tentang perundang-undangan yang berlaku di NKRI,” ujarnya.

Belajar di kampus agama islam, tetapi pihak kampus tidak mewajibkan semua alumninya harus menjadi seorang Ustadz yang fokus mengajarkan ilmu-ilmu keislaman saja.

“Gak harus jadi Ustadz, malah kampus mengharapkan para alumni menjadi seorang da'i dimanapun dia berada, ketika menjadi seorang pengacara jadilah pengacara yang islami yang selalu merasa di awasi oleh Allah SWT, ketika menjadi seorang karyawan jadi lah karyawan yang islami, yang merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, agar semua lini kehidupan diisi oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,” ucap Tri.

Menjadi pekerja kantoran, Tri tetap menyempatkan untuk mengajarkan ilmu agama islam yang telah saya dapatkan selama 4 tahun kuliah di STAI Al Hidayah.

“Setiap seminggu sekali saya memiliki jadwal mengajar tajwid dan tahsir Al Qur'an kepada warga sekitar domisili saya, tak jarang saya juga sering menyampaikan tausiah keislaman kepada mereka. Dikantor tempat saya bekerja pun saya mengajarkan ilmu tajwid dan tahsin kepada salah satu karyawan,” jelasnya.

Tri berharap dapat mendirikan kampus S2 dan S3nya.Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here