Bogordaily.net – Fenomena ketika Matahari, Bulan dan Bumi tepat segaris akan terjadi pada Kamis 10 Juni 2021. Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi tapi fenomena langka itu tidak bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Tercatat dari LAPAN hanya Pulau Ellesmere dan Bafffin (Kanada), serta Kawasan Siberia yang bisa melihat fenomena itu.
Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Fenomena Gerhana Matahari Cincin baru bisa dilihat di Indonesia pada 21 Mei 2031. Beberapa wilayah yang bisa menikmatinya adalah Kalimantan Utara-Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.
Indonesia kembali mengalami Gerhana Matahari Cincin pada 2042 yang bisa disaksikan di Kalimantan, Sulawesi, dan pulau Timor (NTT dan Timor Leste).
Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya saat puncak gerhana.
Terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Cincin, yaitu antumbra dan penumbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Cincin, sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung sekitar 100 menit, dimulai saat matahari terbit di Ontario, Kanada (di sisi utara Danau Superior). Kemudian proses gerhana melintasi bagian utara Bumi.
Di tengah jalan, puncak gerhana terjadi pada siang hari setempat di utara Greenland. Setelah itu jalur gerhana cincin memapar Kutub Utara Bumi dan berakhir saat matahari terbenam di timur laut Siberia.
Sedangkan tahap tengah atau ‘cincin api’, akan berlangsung maksimal 3 menit 51 detik. Saat Bulan menutupi Matahari, tepi lingkaran luar Matahari masih terlihat.
Bagian itu yang sering disebut ‘ring of fire’ (cincin api). Perlu pelindung mata untuk menyaksikan fenomena langit itu agar tidak menyebabkan kerusakan mata.***