Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaKasus Terkonfirmasi Covid-19 di Pesantren Bina Madani Bertambah 65 Orang

Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Pesantren Bina Madani Bertambah 65 Orang

Bogordaily.net – Ada total 65 orang penghuni Pondok Pesantren Bina Madani di RW 12 Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Senin 8 Juni 2021.

Hasil itu diketahui usai test Swab PCR massal yang dilakukan sehari sebelumnya, pada Minggu 6 Juni 2021.

Dari total 65 kasus positif saat ini pun, sudah ada 56 orang yang dilakukan perawatan di BPKP Ciawi, 8 orang di isolasi di rumah serta 1 orang masih di pesantren dan sedang dilakukan proses evakuasi.

“Hari ini kita mendapatkan update dari 454 orang yang sudah kita lakukan swab test PCR, ada 33 santri yang terkonfirmasi positif. Jadi menambah dari yang sebelumnya ada 32 santri. Dimana diantaranya sudah kita pindahkan ke pusat isolasi di BPKP Ciawi,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Balai Kota Bogor.

Dedie merinci, dari 33 kasus penambahan tersebut, 20 merupakan santri putra. Dan sisanya adalah 13 santri wanita.

Dengan bertambahnya kasus tersebut, Dedie ingin tetap memastikan kegiatan di ponpes tersebut ditutup dan ditiadakan sementara.

Termasuk kegiatan peribadatan yang melibatkan warga itu dikurangi atau bahkan dibatasi.

“Kemudian juga kita sedang melakukan tracing lagi untuk mereka yang melakukan kontak erat kepada para santri. Terutama selama dalam proses perjalanan dari daerah asal masing-masing sampai ke Bogor,” sahut Dedie.

Diketahui sebelumnya, terdapat 453 orang penghuni Pondok Pesantren Bina Madani. Jumlahnya terdiri atas 176 orang santri putri, 222 orang santri putra, pengurus putri 34 orang, dan pengurus putra 21 orang.

Dedie juga menyinggung dengan adanya kasus ini, berpengaruh besar dengan proses uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang saat ini masih berlangsung. Hal itu yang kemudian menjadi kekhawatiran pula saat ini.

“Sekarang terbukti kalau kita tidak hati-hati, tidak ada prokes ketat, risikonya ada paparan. Baik di jalan, kendaraan umum, tempat asal, dan lain-lain,” jelas Dedie.

Untuk itu, sekarang ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya untuk meminimalisir potensi paparan dan penyebaran Covid -19 di Kota Bogor.

Maka dari itu, Pemkot lakukan langkah-langkah yang komprehensif.

“Langkah-langkah yang cepat agar menghindarkan bertambahnya jumlah warga yang terkena Covid-19,” ujar Dedie.

Terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, 33 santri yang baru diketahui terkonfirmasi Covid-16 segera diisolasi dan pesantren segera ditutup sementara. Termasuk membatasi kegiatan dengan prokes untuk menghindari penularan.

“Kita siapkan logistik, posko gabungan, vitaminnya dan sebagainya,” kata dia.

Dari dua klaster Griya Melati dan Bina Madani kata Wali Kota Bogor ini, maka dapat disimpulkan penularan itu terjadi akibat perjalanan dari luar kota.

Untuk itu, ia memerintahkan lurah dan camat mendata mana saja pesantren yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag).

“Diakukan tes PCR semua sebelum tatap muka,” jelasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here