Friday, 19 April 2024
HomeBeritaFajari Arya Sugiarto, Si 'Pencuri' Hati Warga

Fajari Arya Sugiarto, Si ‘Pencuri’ Hati Warga

Bogordaily.net – Setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memiliki cara tersendiri dalam melakukan pendekatan ke warganya. Seperi Fajari Aria Sugiarto yang selalu ingin turun langsung untuk mengetahui apa yang sedang dialami warganya.

Begitupun dengan caranya yang selalu memenangkan hati warga dengan pendekatan. Sampai saat ini, Fajar Aria Sugiarto bertanggung jawab atas 17 Kelurahan dari Daerah Pemilihannya (Dapil Timur dan Tengah, Kota Bogor) sampai sekarang.

Saat mengawali masa jabatannya dan masih dalam posisi ‘bertarung’ di 2019 lalu, Ia mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapinya pasti ada saja. Namun, hal tersebut merupakan sebuah strategi untuk lebih mengetahui atau membaca karakter warga.

“Misalnya, terkait ciri khas warga dari suatu tempat, kearifan lokal yang perlu dihargai, dan dilihat dari banyaknya ragam jenis usia yang ada. Seperti apakah lebih banyak pemudanya, lebih banyak dari kalangan orang tua (ibu-ibu dan bapak-bapak), atau lebih banyak santri dan ulama. Hal itu tentu harus dilakukan dengan perlunya pendekatan lebih ke warga,” ujar Fajari Aria Sugiarto.

Fajari mengatakan, tidak ada kendala berat yang dihadapinya saat memulai langkah di 2019. Tentu semuanya harus dalam proses menyesuaikan, dan semuanya mengalir sampai dekat dan dipercaya menjadi wakil dari warga.

Persepsi terkait dekat dengan warga menurut Fajari yakni, selalu berusaha untuk dekat dengan warga. Kunci utamanya, sering turun ke warga untuk melakukan pendekatan. Dengan begitu, muncul chemistry dari lingkungan masyarakat.

Fajari

“Dari ‘kedekatan’ itu sendiri, warga lah yang menilainya. Saya sendiri dalam seminggu, setidaknya sekali atau dua kali saya harus turun langsung ke warga. Di luar daripada aturannya yakni 4 bulan sekali yang biasa kita sebut dengan reses.” ucapnya

Ia pun mengungkapkan, jangka waktunya cukup lama akan membuat warga tidak akan kenal, apalagi mengharapkan timbulnya ‘kedekatan’ antara warga dan caleg atau alegnya.

“Bahkan, untuk melakukan pendekatan tidak perlu dengan berapa puluh orang untuk kumpul, cukup dengan setidaknya lima orang warga, kumpul minum kopi, kemudian berbincang mengenai informasi dari tempat yang mereka pijaki,” paparnya.

Setelah melakukan pendekatan ke warga, Fajari senantiasa mengambil langkah merumuskan masalah dari keluhan-keluhan dan selanjutnya mencari resolusi untuk jalan keluarnya (solusi).

“Dalam mengambil langkah yang akhirnya melahirkan solusi, saya mengklasifikasi terlebih dahulu permasalahannya yang bermacam-macam mulai dari yang kecil, sedang hingga permasalahan besar,” ucapnya.

Lanjut Fajari mengatakan, permasalahan yang terjadi contohnya segi ekonomi, pendidikan terkait biaya-biaya, ataupun dari segi kesehatan. Permasalahan yang besar tentunya membutuhkan waktu lama.

Kemudian ia menjelaskan, permasalahan terkait kesehatan, bisa dibantu dengan memudahkannya jalan proses atau akses ke RSUD. Semuanya pasti akan terselesaikan jika masyarakat sudah percaya pada wakilnya.

“Dari sudut pandang masalah, permasalahan besar itu seringkali terjadi. Maka, kita tidak hanya cukup datang sekali untuk menyelesaikannya. Harus ditelaah lebih dulu agar bisa dicari solusinya,” ujar Fajari.

Dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, Fajari memiliki satu koordinator atau disebut BRAFO di setiap wilayah.

Fajari

Baraya Fajari Arya Sugiarto (BRAFO) adalah wadah relawan Fajari, Anggota DPRD Kota Bogor, dari PAN, untuk kegiatan sosial masyarakat.

Hal tersebut guna yang sungkan berbicara langsung dengan Fajari, bisa melalui perwakilan koordinator dari masing-masing wilayah yang akan menyampaikannya langsung kepada Fajari.

“Eksekusinya bisa via telfon, bertemu dengan koordinator, atau Fajari sendiri yang turun langsung. Tergantung dari klasifikasi masalahnya itu sendiri,” tandas Fajari.

Fajari memaparkan, permasalahan yang masih dihadapi sampat saat ini yakni kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Bogor Tengah justru dikhawatirkan rawan kebakaran. Jarak rumah antar satu dengan yang lainnya yang sangat berdekatan, memicu potensi api merambat, dan pemadam kebakaran pun sulit masuk karena jalurnya yang sempit masuk-masuk gang.

Meski begitu, disaat permasalahan yang kian banyaknya di masyarakat, Fajari mengaku menjalani semuanya dengan enjoy. Apalagi jangan ada merasa terbebani. Begitupun dalam menyelesaikannya.

“Ketika menjadi anggota DPRD, waktu pribadi sepenuhnya sudah dihibahkan untuk masyarakat. Keluarga pun sudah mengerti dan harus merelakan bahwa dengan keputusan yang diambil menjadi anggota DPRD, maka harus mengerahkan dan memaksimalkan usahanya untuk siap sedia bagi masyarakat,” ungkap Fajari.

“Poin utamanya yakni sering turun ke warga dan komunikasi yang dijaga terus kepada warga. Karena banyak warga yang senang apabila saat saya turun langsung. Bahkan hanya sekadar di sapa, warga pun merasa diakui keberadaannya,” jelas Fajari.

Dengan komunikasi yang dijaga terus, Fajari mengungkapkan bahwa dengan begitu masyarakat akan mendapatkan respons dari sosok yang masyarakat inginkan. Nantinya, dari permasalahan tersebut yang sudah direspons, akan dikelompokkan apakah masuk skala prioritas, bisa dibantu langsung, atau yang butuh proses.

“Dari kedekatan itu, balik lagi semuanya pada penilaian warga. Yang penting memberikan yang terbaik bagi warga meski dari hal kecil, contohnya dengan menyapa,” pungkas Fajari.

Penulis: Ira

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here