Friday, 29 March 2024
HomeBeritaJika Jadi Presiden, Rizal Ramli: Saya Potong Hutang Indonesia Setengahnya

Jika Jadi Presiden, Rizal Ramli: Saya Potong Hutang Indonesia Setengahnya

Bogordaily.net – Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli mengatakan bahwa, dirinya akan memotong beban setengahnya, jika menjadi presiden.

“Mohon maaf nih, kalau Rizal Ramli presiden, insyah Allah kejadian, itu beban utang yang 273 triliun, kita akan potong jadi setengahnya,” ucap Rizal.

Hal itu dikatakannya pada dengan judul “Soal Dana Haji, Pajak Sembako, Sampai Ruginya Garuda Indonesia” pada Sabtu, 13 Juni 2021.

Sebelumnya, Rizal Ramli mengatalan bahwa, permasalahan utama Indonesia terkini yaitu kewajiban membayar bunga dari utang sebesar Rp 273 triliun per tahun.

Menurut RR sapaan akrabnya, Indonesia harus fokus untuk menyelesaikan masalah bunga hutang terlebih dahulu.

“Caranya gimana? Lakukan langkah-langkah dong, terobosan, supaya kewajiban bunga itu bisa dipotong menjadi setengahnya,” ujarnya.

Rizal Ramli mengatakan bahwa, hal itu memungkinkan untuk dilakukan berdasarkan beberapa pengalamannya.

Ia menceritakan sebelum pandemi, ia sempat bertemu dengan Gubernur Bank Sentral di salah satu negara besar.

“Saya bilang, kamu kan sekarang kalau nerbitin surat hutang atau bon, kamu bayar bunga kepada yang minjem. Istilahnya, interest ratenya negatif. Minus satu persen pada waktu itu,” ungkap Rizal Ramli.

Hutang Indonesia
Rizal Ramli Bersama Karni Ilyas membicarakan “Soal Dana Haji, Pajak Sembako, Sampai Ruginya Garuda Indonesia” Sabtu, 13 Juni 2021.
(Istimewa/Bogordaily.net)

“Kita Indonesia kalau nerbitin surat hutang, bunganya itu 7.5 persen. Mau gak kita swab? Kamu ambil surat utang kita, saya kasih bunga kamu plus 1 persen,” lanjutnya.

Menurut Rizal Ramli, Gubernur Bank Sentral tersebut setuju atas penawaran yang ia berikan.

“Dan biasa itu, loan yang bunga tinggi kita tukar dengan yang bunga murah kan,” katanya.

Rizal Ramli juga menceritakan pengalamannya saat menjadi Menteri Koordinator di zaman Presiden Gus Dur.

“Saya lakukan yang pertama di negara di dunia, yaitu tukar hutang dengan hutan, istilah kerennya debt to nature swab. Waktu itu sama Jerman,” bebernya.

Kata RR, Jerman adalah negara yang suka mengkritik Indonesia, sebagai negara perusak lingkungan.

“Saya ketemu sama Menteri Keuangan Jeman dan kita win-win, saya sediakan 300 hektar hutan di Kalimantan untuk konservasi, kamu 600 juta dollar. Kita lakukan dalam 5 tahap,” jelasnya.

Mantan Menko Bidang Maritim itu mengaku bahwa, pemerintah Jerman menyetujui usulannya tersebut.

Rizal Ramli lalu menyinggung bahwa, masalah lingkungan saat ini adalah persoalan nomor satu di dunia. Maka metode yang ia lakukan dulu bisa dilakukan lagi saat ini.

Ia menceritakan bahwa pada saat lebaran hari ke-3, ia didatangi teman-temannya dari Amerika Serikat.

“Dia bilang ‘what can we do for Indonesia?' Saya bilang, kalau kamu mau bantu, kita adakan lagi debt to nature swab. Kita sediakan di seluruh luar Jawa hutan 30 juta hektar buat konservasi, kamu 60 miliar dollar,” ungkapnya.

Menurut Rizal Ramli, orang-orang dari AS itu juga menyetujui saran darinya demi menyelamatkan paru-paru dunia.

Dari pengalaman-pengalaman yang ia ceritakan, Rizal Ramli lantas mengatakan bahwa jika kita inovatif, maka sebenarnya banyak solusi untuk mengurangi utang. Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here