Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaLa Nina Berpotensi Menimbulkan Sejumlah Bencana Alam

La Nina Berpotensi Menimbulkan Sejumlah Bencana Alam

Bogordaily.net – La Nina berpotensi menimbulkan sejumlah bencana alam. Selain menyebabkan durasi musim penghujan lebih panjang dari musim kemarau.

Selain itu, La Nina dapat membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari biasanya dan juga dapat menimbulkan angin kencang. Seperti yang dikatakan Forcaster Stamet Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Ronald C Wattimena.

“Dampak dari La Nina ini biasanya bisa membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari musim hujan biasanya. Biasanya juga dapat disertai angin kencang. Tentunya ini berpotensi mengundang sejumlah bencana alam seperti angin kencang, banjir lintasan dan longsor,” katanya, seperti dikutip dari Ayobogor, Selasa 1 Juni 2021.

Efek La Nina biasanya, seperti hujan deras dan angin kencang yang bakal terjadi pada puncak peralihan musim. Dari musim penghujan ke musim kemarau.

BMKG memprediksikan peralihan musim tersebut bakal terjadi pada pertengahan atau akhir Juni ini.

“Yang kami takutkan adalah saat transisi dari musim penghujan ke musim kemarau pada Juni ini. Biasanya, akan ada angin kencang disertai hujan deras yang bisa saja menyebabkan longsor dan banjir lintasan. Jadi pada pertengahan atau akhir Juni ini, bisa dibilang kita akan memasuki fase rawan bencana,” ujar Ronald.

Biasanya La Nina bisa membuat intensitas curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Peningkatan intensitas curah hujan bisa mencapai 50 persen, jika dibandingkan musim penghujan tanpa La Nina.

” La Nina juga dapat mempengaruhi curah hujan di musim penghujan. Bahkan rata-rata peningkatan curah hujan karena La Nina bisa mencapai 20 hingga 50 persen. Makannya kami himbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada,” tambahnya.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani sudah memprediksikan sebelumnya, jika pada tahun ini musim penghujan akan lebih panjang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Berdasarkan prediksi kami berdasarkan pantauan satelit, musim penghujan tahun ini akan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Fenomena ini dikarenakan efek dari fenomena La Nina,” jelasnya.

Menurut Fatuhri, kemarau yang idealnya berlangsung di bulan Mei atau awal Juni tahun ini diprediksi mundur sampai akhir Juni.

Biasanya jika musim kemarau jatuh pada Maret atau Mei, kemungkinan pada tahun ini musim kemarau akan masuk pada akhir atau pertengahan Juni nanti. Ini karena efek La Nina jadi mengalami kemundurannya,” ungkapnya.

Maka dapat diperkirakan, berlangsungnya kemarau hanya sebentar dibandingkan musim penghujan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here