Wednesday, 17 September 2025
HomeBeritaPara Milenial, Ternyata Ini Rahasia Aneh dari Cerdasnya Albert Einstein

Para Milenial, Ternyata Ini Rahasia Aneh dari Cerdasnya Albert Einstein

Bogordaily.net – Setiap orang memiliki beragam kebiasaan, termasuk para milenial yang belakangan ini memiliki kebiasaan favorit yang bermacam-macam sampai yang aneh.

Namun, jangan salah sangka. Ternyata, kebiasaan yang aneh merupakan ciri-ciri dari para genius.

Kebiasaan yang aneh dari para genius membuat munculnya stereotipe bahwa itu hanyalah fakta yang dibuat-buat. Termasuk kebiasaan dari ahli fisika Albert Einstein.

Data dari penelitian menyatakan, sekitar 40 persen yang membedakan antara para genius seperti Albert Einstein, yakni faktor lingkungan yang ternyata sangat berpengaruh.

Semuanya terbentuk dari kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari yang akhirnya membentuk kebiasaan dan mengubah pola pikir terhadap sesuatu.

Dilansir dari BCC, seorang fisikawan jenius Albert Eintein terbukti memiliki beberapa kebiasaan yang tak biasa.

1. Tidur Selama 10 Jam dan Tidur Siang Selama 1 Detik

Tidur merupakan salah satu cara untuk mengembalikan rasa lesu sebab beraktivitas seharian. Tidur juga sangat baik bagi kesehatan otak.

Einstein sebagai ahli fisika yang terkenal karena Teori Relativitasnya ternyata memiliki kebiasaan tidur selama 10 jam setiap harinya. Jam tidurnya itu hampir sekitar 1,5 kali lebih banyak dari kebanyakan orang.

Menurut ahli saraf dari University Ottawa, Stuart Fogel, tidur dengan durasi waktu 10 jam termasuk dalam fase tidur non-REM atau tidur berat karena waktunya yang lebih dari waktu dianjurkan justru menunjukkan orang dalam fase itu memiliki intelijensia yang lebih cair (fluid intelligence) yang lebih cair.

Hal itu membuat meningkatnya kemampuan menyelesaikan persoalan baru, menghadapi situasi baru dan mengidentifikasikan pola berpikir secara logis.

Kebiasaan tidur siang dari Einstein terbilang sangat aneh. Bagaimana bisa tidur hanya satu detik?

Einstein melakukannya dengan tidur dalam posisi duduk bersandar di kursi dan meletakkan tangannya di bagian lengan kursi dengan meletakkan benda di atas tangannya.

Sesaat dirinya mulai tertidur, benda itu pasti akan jatuh di luar kendalinya dan akan membangunkan tidur siang Einstein. Konon Einstein melakukan hal itu agar tidak tidur siang selama berjam-jam.

2. Berjalan Kaki Setiap Hari

Selain untuk menyehatkan anggota badan dengan setidaknya berolahraga ringan jalan kaki, Einstein melakukan kebiasaan itu karena dianggap penting.

Saat perjalanan menuju kampus tempatnya Einstein bekerja, ia sudah biasa berjalan sekitar 2,4 km. Ia terinovasi dari para pejalan rajin yang berjalan selama 3 jam 45 menit setiap hari.

Secara tidak langsung dengan berjalan kaki, otak juga dilatih untuk tetap fokus berjalan agar tidak terjatuh. Tak hanya sebagai cara berolahraga dengan menggerakkan seluruh otot tubuh, berjalan kaki juga bisa meningkatkan daya ingat, kreativitas, dan membantu memudahkan dalam memecahkan sebuah masalah.

3. Makan Spaghetti

Einstein ternyata suka makan Spaghetti. Meski belum diketahui apa yang menjadi alasan dasarnya Einstein menyukai makanan khas Italia itu.

Jika diteliti lebih dalam dan dihubungkan dengan kecerdasan Einstein, otak sekiranya akan menghabiskan 20 persen energi untuk tubuh. Otak tentu akan mengolah gula yang telah terurai dari karbohidrat.

Gula yang berasal dari kandungan spaghetti dinilai dapat memberikan otak untuk mengolah setiap peristiwa lebih siaga atau kemungkinan hal ini dikatakan sebagai penyegaran bagi otak dengan memakan porsinya yang juga tidak terlalu banyak.

Dari pandangan kesehatan spaghetti dinyatakan tidak baik bagi jika dikonsumsi setiap hari meski mengandung kandungan zat lutein dan zeaxanhin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.

4. Einstein Tidak Memakai Kaus Kaki

Kecerdasan yang dimiliki Einstein tentu dapat mengubah pola pikirnya dalam memandang setiap hal. Termasuk dalam hal pemakaian kaus kaki.

Saat masih muda, Einstein berpikir secara logis bahwa kakinya yang besar akan mengakibatkan kaus kaki yang dipakainya bolong.

Pemikiran logisnya itu membuat Einstein akhirnya memilih untuk tidak memakai kaus kaki. Dikabarkan bahwa Einstein lebih nyaman memakai sandal tali milik sepupunya bernama Elsa yang akhirnya menjadi istrinya.

Suatu studi menyebutkan penampilan kasual yang menjadi cara berpakaian Einstein ada hubungannya dengan rendahnya performa otak untuk menghasilkan pola pikir yang abstrak.

Dari banyak studi justru banyak yang menyatakan bahwa kebiasaan Einstein itu sesuai dengan pola pikir logis yang dimiliki Albert Einstein. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here