Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaJadi Contoh 14 DAS, Supono: Penanganan Sungai Citarum Harum Harus Lebih Maksimal

Jadi Contoh 14 DAS, Supono: Penanganan Sungai Citarum Harum Harus Lebih Maksimal

Bogordaily.net berpotensi untuk masuk menjadi percontohan 14 () prioritas lainnya di Indonesia, , minta penanganannya lebih maksimal.

“Disatu sisi, kalau Citarum harus menjadi percontohan, berarti seluruh stakeholder yang berkepentingan berupaya maksimal, artinya inikan ada Keppres dan segala macam yang berkaitan dengan Citarum harum,” ujar , Minggu 06 Mei 2021.

Kemudian, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat ini pun menambahkan bahwa, hal itu cukup menjadi payung hukum agar institusi pemerintah dari tingkat pusat, provinsi, daerah, dan juga masyarakat terorkestra dan terorganisir dengan baik.

“Ini harus ada keterpaduan fungsi dan peran di levelnya masing-masing baik pusat, provinsi, daerah, maupun masyarakat itu sendiri,” tukas .

Hal yang juga tidak kalah penting terkait pencemaran Citarum, menegaskan bahwa, pengawasan di sungai sepanjang 200 kilometer itu harus diperketat.

“Kalau itu limbah industri berarti lingkungan hidup dimana mentracking sumber pencemarannya, berikutnya adalah berkaitan dengan pengawasan, law enforcement atau penegakan hukum, kalau hanya seremoni saja atau kegiatan yang bersifat sporadis, mungkin akan terulang lagi pencemarannya,” tutup

Untuk diketahui, Sungai Citarum termasuk 15 DAS prioritas pemerintah pusat untuk direhabilitasi yaitu Asahan Toba, Siak, Musi, Sekampung, Ciliwung, Cisadane, Citarum, Serayu, Solo, Brantas, Kapuas, Moyo, Limboto, Saddang, dan Jeneberang.

Masuknya Sungai Citarum sebagai DAS prioritas melatarbelakangi Kantor Staf Presiden (KSP) intens melakukan asistensi, kegiatan Satuan Tugas Citarum Harum dalam menyusun Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) yang ditargetkan tuntas pekan ini.

Namun disatu sisi, Kualitas kesehatan lingkungan (kesling), baik sanitasi maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di (DAS) Citarum harus terus ditingkatkan.

Selain dapat meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, peningkatan kesling dapat menekan pencemaran Sungai Citarum.

Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Pencemaran Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 70,13 persen pencemaran air Sungai Citarum diakibat limbah domestik.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika mengatakan, kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai masyarakat, menjadi kunci peningkatan kualitas kesling di DAS Citarum.

“Masih banyak masyarakat buang sampah dan buat hajat di situ (aliran sungai) sehingga kualitas air menurun,” kata Dewi dalam Workshop Kesehatan Lingkungan dalam rangka Mendukung Program Citarum Harum via konferensi video, Senin 31 Mei 2021.Adv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here