Bogordaily.net – Terapi bekam sudah populer di Indonesia. Masyarakat menjadikan bekam sebagai salah satu pengobatan alternatif karena diyakini memberikan manfaat terapeutik.
Sebelum melakukan bekam, terapis akan memeriksa pasien ataupun klien lebih dulu untuk menentukan teknik bekam yang tepat dari segi keamanan maupun efektivitasnya.
Di Olimpiade Tokyo, kita mengetahui bagian tubuh sejumlah atlet renang tampak ada bekas bekam. Lingkaran berwarna merah sampai hitam tertoreh di sana. Tentu ini bukan ‘pemandangan’ pertama para atlet menjadi klien terapi bekam.
Pada Olimpiade Rio 2016, atlet renang Michael Phelps menunjukkan di tubuhnya terdapat bekas bekam. Dalam beberapa tahun terakhir, ada juga Dwayne Johnson dan Conor McGregor yang turut menjalani terapi tersebut.
Michael Phelps memanfaatkan serta mempopulerkan terapi bekam pada Olimpiade tahun 2016. Ia menjalani terapi bekam karena merasa sedang kurang enak badan dan akibat berlatih terlalu keras. “Saya melakukan bekam beberapa saat sebelum pertandingan,” kata Phelps.
Juara renang Australia, Kyle Chalmers juga memiliki bekas bekam di seluruh punggung dan bahunya. Pada akhir tahun lalu, Kyle Chalmers baru pulih dari operasi bahu dan menggunakan terapi bekam untuk mengatasi rasa sakitnya.
Perenang Jepang, Akira Namba juga terlihat memiliki bekas bekam. Begitu juga sejumlah atlet lain, seperti penyelam dan pesenam. Mereka menjalani terapi bekam supaya tubuh lebih segar.
Para atlet tersebut menjalani terapi bekam sebelum maupun setelah bertanding. Tujuannya, meredakan sakit atau nyeri di bagian tubuh tertentu.
Terapi bekam membantu merangsang pemecahan kimia dari racun di dalam tubuh, sehingga otot dan jaringan dapat pulih dalam waktu singkat. Bekam juga mengurangi peradangan, sehingga aliran darah lancar dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan terapi bekam antara lain otot yang tegang, nyeri otot, dan nyeri punggung.***